UNTUK KITA YANG SERING BERMAKSIAT
وَلَيۡسَتِ ٱلتَّوۡبَةُ لِلَّذِينَ يَعۡمَلُونَ ٱلسَّئَِّاتِ حَتَّىٰٓ إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ ٱلۡمَوۡتُ قَالَ إِنِّي تُبۡتُ ٱلۡـَٰٔنَ وَلَا ٱلَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمۡ كُفَّارٌۚ أُوْلَٰٓئِكَ أَعۡتَدۡنَا لَهُمۡ عَذَابًا أَلِيمٗا ١٨
“Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan: “Sesungguhnya saya bertaubat sekarang”. Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih.” (QS al-Nisâ’ [4]: 18)
Saudaraku, yang semoga Allah l rahmati. Sesungguhnya kita paham betul dengan yang namanya dosa, apa lagi maksiat dan kita saat ini berada di zaman yang dikelilingi dosa. Saat keluar rumah mata kita bermaksiat karena banyak dari kita yang tidak bisa menjaga pandangan, telinga kita bermaksiat karena kita mendengar gosip-gosip yang beredar, lisan kita bermaksiat karena susah untuk menjaga ucapan, fikiran dan hati kita bermaksiat karena selalu berprasangka buruk terhadap sesama dan berprasangka buruk terhadap Allah l dan saya pikir jangankan diluar rumah, didalam rumah saja kita masih bisa bermaksiat, karena banyak tayangan-tayangan yang masya Allah, bisa dikatakan kurang mendidik para generai umat. Semoga kita termasuk orang yang dapat menjaga indra kita dan selalu memohon ampunan kepada Allah l. Âmîn.
Kita Terhalang Oleh Dosa.
Sangat miris memang, di negara yang mayoritas umat Muslim, banyak kemaksiatan yang beredar, tidak hanya satu atau dua hari tapi setiap hari kita melihat kemaksiatan, setiap hari kita melakukan dosa namun why?, kenapa dibiarkan berlalu lalang, seakan-akan menjadi kewajaran bagi sebagian orang. Pernahkah kalian berfikir seperti ini, “Kenapa yah, sekarang saya jarang pergi ke masjid, rasanya sulit untuk berjalan kesana, kenapa yah saya susah untuk bangun malam, kenapa yah hidup saya tidak tenang”. we said why…?” Kenapa sebagian dari kita enggan pergi kemasjid, susah bangun malam, hidup tidak tenang?
Karena hidup kita terhalang dosa, kita terhalang oleh dosa yang kita perbuat, berleha-leha karena hiburan yang kita nikmati, terlalu asik dengan dosa yang kita kerjakan, sehingga setan menjadikan dia temannya dan saat Allah panggil dengan suara adzan yang berkumandang, setan menutup telinga kita, dia mengencingi telinga kita dan dia tertawa karena keberhasilannya, Allahu akbar.
Mengapa Allah Tidak Langsung Memberi Adzab.
Saya bertanya-tanya, kenapa Allah tidak mengadzab langsung orang yang terus-menerus melakukan maksiat. Mungkinkah kita dibiarkan? Tidak, karena Allah cinta kepada kita, Dia sayang terhadap kita sehingga Allah menunda adzab kita dan Allah ingin agar kita bergegas untuk bertaubat meminta ampun kepadanya, subhan Allah. Betapa pengasihnya Dia, Allah ingin kita bertaubat kepada-Nya saudaraku. Maka bergegaslah terhadap ampunan Allah l kemudian beramal shalihlah serta tinggalkanlah maksiat, karena kita tidak tahu kapan maut akan menjemput, mungkin hari ini, besok atau saat ini juga, kita tidak tahu.
Demikianlah kebanyakan dari kita lalai dalam mengingat kematian, bahwa kita tidak akan hidup selamanya didunia, kita akan mati saudaraku, kita akan memasuki liang lahat dan satu persatu teman-teman kita bahkan keluarga, akan meninggalkan kita dan hanya amal yang akan menemani kita di alam kubur.
Allah l berfirman, “
Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: “Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)”. Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi Allah”. Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun.” (QS al-Nisâ’ [4]: 78)
Saudaraku, bila seseorang diajak berbisnis dalam perkara duniawi, maka ia akan berpikir akan keuntungan dan kerugian yang dia peroleh, dan siap menerima konsejuensi yang akan diperoleh, dia berbicara panjang lebar mengenai dunia. Disisi lain ketika kita diajak berbicara mengenai akhirat, tentang keuntungannya kemudian apa yang terjadi?, Kita enggan mendengarkan, kita berfikir hidup kita masih lama, kita berfikir kita akan tekun ibadah ketika mencapai umur 45-50 tahun. Allahu akbar.
Nasihat dari Ibrahim Ibn Adham.
Seorang yang shalih bernama Ibrahim ibn Adham didatangi oleh orang yang suka berbuat dosa, dia berasal dari kalangan Muslim masa awal. Jadi dia memberitahunya “Berikan aku nasihat karena aku selalu berbuat dosa.” Kemudian Ibrahim ibn Adham, mencoba membuatnya malu agar dia tak lagi berbuat dosa kepada Allah.
Jadi dia berkata “Jika kau mau berbuat dosa dihadapan Allah, maka lakukan saja, tapi janganlah kau makan dan minum, jangan kau makan dari rizqi Allah, dan jangan minum dari rizqi Allah, jangan gunakan rizqi-Nya. Jadi pria itu berkata “Bagaimana mungkin aku melakukan hal itu, karena semuanya rizqi Allah.” Dia berkata, “Apakah masuk akal untuk berbuat dosa dihadapan Allah sementara kau memakan rizqi-Nya?” orang itu berkata, “Kau benar, berikan aku nasihat yang kedua.” Jadi dia berkata “Jika kau masih ingin berbuat dosa selagi makan dan minum dari rizqi yang diperuntukan kepadamu, maka paling tidak jangan melakukan dosa ditanah-Nya”. Orang itu berkata, “Itu bahkan lebih besar lagi, karena semua tanah di bumi ini milik Allah”. Dia memberitahu, “dengan begitu, apakah pantas, kau berbuat dosa sementara makan dan minum dari rizqi Allah dan melakukan ditanah-Nya?”. Dia berkata “berikan aku nasihat yang ketiga”.
Ibrahim ibn Adham berkata, “Jika kau masih saja mau melakukan dosa, paling tidak berbuat dosalah di tempat yang tidak bisa dilihat oleh Allah”, si penanya berkata, “Ini bahkan lebih besar lagi”. Ibrahim berkata, “maka masuk akalkah kau berbuat dosa dihadapan Allah, ditanah Allah, dengan memakan rizqi Allah?” Jadi orang itu berkata, “oke berikan aku nasihat yang keempat”. Ibrahim berkata “jadi jika kau masih ingin melakukan dosa setelah mendengar semua ini, maka lakukan saja, tapi ketika malaikat maut menjemputmu, katakana pada mereka untuk menunggumu melakukan shalat dua raka’at, dank au bertaubat kepada Allah”. Dia berkata “malaikat maut tidak akan mengizinkanku”, Ibrahim berkata “ kalau begitu ketika kau dijebloskan ke neraka oleh malaikat suruhan Allah, maka jangan mau dijebloskan.” Orang itu berkata “mereka tidak akan mengizinkanku, oke cukup,cukup”. Maka dia telah mengerti nasihat yang diberikan kepadanya, telah mengerti teguran yang diberikan padanya dan diriwayatkan sejak saat itu orang tersebut tidak pernah melakukan dosa dihadapan Allah l.
Air Mata Taubat
Seseorang yang meneteskan air matanya sering dia bertaubat kepada Allah l. Subhan Allah, air mata tersebut sangat bernilai dimata Allah l. Pernah seketika Jibril p datang kepada Rasulullah ` dan berkata: ”Wahai Rasulullah, para malaikat sedang menimbang setiap amal manusia, tapi kami tidak dapat menimbang beratnya air mata manusia.” Rasulullah ` bertanya “mengapa begitu”, Dia menjawab “Allah memberikan ganjaran yang besar bagi air mata, jadi air mata tidak dapat ditimbang di mizan.”
Ketahuatuialah satu tetes air mata dapat memadamkan sungai api (neraka) yang disebabkan dosa seseorang, Allahu akbar begitu luas ampunan Allah l. Jadi Saudaraku, setan ingin menjauhkanmu dari Allah, tapi janganlah kamu pergi, pertarungan kita dengan setan berlangsung seumur hidup, dia menarikmu kepada kesesatan dan kejahatan, tapi seharusnya kita berlari menuju ketaqwaan.
Jangan putus asa terhadap hidayah Allah, hendaknya kita senantiasa berdoa kepada Allah l, beristighfar kepadanya, semoga Allah l senantiasa melindungi dari kejahatan hawa nafsu, kejahatan setan, kejahatan lisan, mata hati, pendengaran, dan dari angan-angan yang buruk. Sesungguhnya ampunan Allah l sangatlah luas maka jangan sampai kita lupa kepada-Nya, menolak rizqi-Nya, apalagi sampai menyekutukannya, semoga kita selalu berada pada jalan yang lurus dan diridhai oleh Allah l. Ya Allah, saya sudah kabarkan dan saya sudah sampaikan. Wa Allâhu a’lam bi al-Shawwâb.[]
Rusman Ibn Rasmani
Mahasiswa Universitas Islam Indonesia
MUTIARA HIKMAH
Allah l berfirman (artinya), “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu” (QS al-Tahrîm [66]: 8)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!