Taqwa Dan Kelapangan
Taqwa Dan Kelapangan
Bismillâhi wal hamdulillâhi wash shalâtu was salâmu ‘alâ rasûlillâh,
Berbagai ujian menjadi pengingat bahwa ada satu tempat kembali yang harus dituju. Saat dunia disesaki oleh masalah hasil ulah manusia, bencana alam yang menghampiri tanpa tahu waktu, problem sosial, politik yang semakin komplek, tentu fenomena ini mendorong hampir seluruh manusia untuk berpikir akan solusi dan jalan keluar terbaik untuk menjawab setiap kecemasan, khawatir, dan takut. Allah ﷻ ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Q.S. al Baqarah [2]: 155)
Bagaimana rasanya? Saat tertidur nyenyak, di pertengahan malam tiba-tiba ada gempa yang mengguncang seluruh isi rumah. Sedang asyik-asyiknya bertamasya dengan keluarga di pantai, namun tiba-tiba Allah ﷻ memerintahkan ombak untuk mengekspresikan kegeramannya terhadap manusia, dalam hitungan menit ombak itupun mematuhi perintah Allah ﷻ untuk menyapu daratan yang ada di depannya. Seperti ujian yang baru-baru ini telah didatangkan Allah ﷻ, beberapa gempa kecil di wilayah Yogyakarta, banjir yang menimpa saudara kita di Luwu Utara, covid 19 sebagai bencana non alam yang sampai saat ini masih tak kunjung reda, serta berbagai bencana lainnya. Identitas manusia sebagai hamba yang lemah saat dihadapkan oleh berbagai motif ujian dan bencana dari Allah ﷻ akan tampak jelas, di tengah bencana dan musibah terombang ambing tak ada pilihan selain berserah. Harta dan keluarga, Allah ﷻ cabut dengan cepat sedang tidak ada bekal apapun sebagai petahanan terakhir kecuali taqwa.
Mengapa Taqwa?
Setiap kali membaca al-Qur’an, seringkali kita menjumpai kata:
“…taqwa…” “…agar kamu bertaqwa…” “…disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa…”
“…pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa…” “…dan bertaqwalah kepada Allah…” Lantas, mengapa Allah ﷻ seringkali menyebutkan kata taqwa ini?
Allah ﷻ menyebut kata taqwa berulang kali agar kita senantiasa mengingat apa hakikat dan esensi taqwa. Pada dasarnya, setiap manusia memiliki sifat pelupa, semakin sering Allah ﷻ mengingatkan, menjadi sebuah tanda bahwa manusia memang sering melupakan hal ini. Salah satu Firman Allah ﷻ yang mengupas tentang taqwa, terdapat pada surat Ali Imran ayat 133-135, “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa.” (Q.S. Ali Imran [3]: 133-135). Ayat ini memuat peringatan yang terletak pada kata “bersegeralah”. Kata bersegera berarti menunjukkan betapa terbatasnya usia dan kesempatan untuk meraih taqwa yang sebaik-baiknya.
Ayat ini ibarat penghibur bagi para pendosa, termasuk kita yang pada saat-saat tertentu masih mudah dihampiri oleh pesimis dan keraguan untuk mengakui kesalahan dan bertaubat di hadapan Allah ﷻ. Kata bersegera tersebut, apabila dipahami dengan pemahaman yang baik memiliki muatan spirit dan panggilan untuk kembali memperjuangkan sesuatu yang kekal, apa itu? Taqwa.
Seseorang yang memiliki tekad untuk memupuk dan memperjuangkan taqwa dengan baik, hidupnya akan dipenuhi oleh kelapangan dan kemudahan dalam menjalankan sesuatu. Tidak akan ada rasa khawatir, takut, dan keraguan. Ia percaya, bahwa taqwa adalah langkah awal untuk memperbaiki diri. Allah ﷻ berfirman dalam surat Ath-Thalaq ayat 2-3, “Barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar Dan memberinya rezeki yang tiada disangka-sangkanya.” (Q.S. Ath-Thalaq [65]: 2-3).
Janji Allah kepada Orang yang Bertaqwa
Janji Allah ﷻ kepada orang bertaqwa, pertama adalah akan diberi solusi dan pertolongan langsung dari Allah ﷻ untuk menyelesaikan setiap permasalahan.
Kedua, Allah ﷻ akan memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.
ketiga yang diperuntukkan bagi orang bertaqwa adalah terbukanya pintu ampunan yang luas atas kesalahan yang diperbuat sebelumnya dan diberi ganti berupa pahala yang besar dari Allah ﷻ. Hal ini menjadi bukti bahwa kasih sayang dan rahmat Allah ﷻ terharap orang yang bertaqwa sangatlah besar.
Taqwa akan mengubah hal yang mustahil bagi manusia menjadi sangat mungkin di mata Allah ﷻ. Ada beberapa kisah perjalanan taqwa yang bisa kita teladani. Pertama, adalah kisah Nabi Ibrahim yang akan dibakar oleh Raja Namrud. Pada saat pasukan Raja Namrud membuat manjaniq (semacam meriam) dan meletakkan Nabi Ibrahim di dalamnya dengan melontarkannya ke dalam api, sekatika api itu menjadi dingin karena rasa berserah dan ketakwaan Nabi Ibrahim kepada Allah ﷻ.
Kedua, adalah pelajaran dari kisah perjuangan Nabi Musa. Saat itu Nabi Musa dan para pengikutnya dikejar oleh Fir’aun dan tentaranya hingga tibalah mereka di laut yang sangat luas. Ketakwaan Nabi Musa telah menghadirkan pertolongan yang sangat besar dari Allah ﷻ melalui wasilah tongkatnya. Allah ﷻ memerintahkan Nabi Musa untuk memukul tongkatnya ke laut dan seketika laut itu menjadi terbelah sehingga Nabi Musa bersama pengikutnya mampu menyebrangi lautan tersebut sedangkan pasukan Fir’aun yang mengikuti dari belakang ditenggelamkan oleh Allah ﷻ. Beberapa peristiwa ini sudah seharusnya menjadi cerminan dan teladan bagi seluruh umat muslim agar tidak berputus asa dalam meraih predikat taqwa terbaik di hadapan Allah ﷻ.
Perjuangan untuk meraih taqwa terbaik memang tidak mudah. Banyak sekali godaan yang datang dari dalam maupun luar yang berusaha meruntuhkan tekad untuk memperkuat ketaqwaan. Bagi seorang mukmin, senjata untuk bisa istiqomah meraih taqwa adalah dengan mendawamkan amal sholeh dan memelihara dzikir. Sekecil apapun amal perbuatan baik yang ditujukan hanya untuk meraih ridho Allah apabila didawamkan akan membentuk pribadi yang robbani dan berbuah taqwa.
Ketaqwaan ibarat pelita bagi orang mukmin, taqwa adalah sebaik-baik bekal yang harus dipersiapkan, karakter terkuat, dan perilaku yang paling tinggi. Taqwa berarti memelihara diri dan murka dan siksa Allah ﷻ, taqwa berarti senantiasa merasakan pengawasan dari Allah ﷻ, taqwa berarti berhati-hati dalam menjaga diri agar tidak terjerumus ke dalam larangan Allah ﷻ. Taqwa berarti menginternalisasikan dan mengimplementasikan setiap ajaran Allah ﷻ dalam kehidupan nyata dan berkomitmen untuk menjauhi seluruh laranganNya. Taqwa berarti keterikatan pada nilai-nilai agung syariah Islam. (Suharto, 2016)
Oleh karena itu hendaklah setiap umat muslim bersungguh-sungguh untuk memperbaiki dan menghiasi diri dengan ketaqwaan karena taqwa adalah mahkota kemuliaan terbaik. Allah ﷻ sudah memberikan motivasi yang komplit untuk seluruh umat muslim agar bersegera dalam memperbaiki taqwa, salah satunya dimuat dalam surah al-Hujurat ayat 14, “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa. Sungguh Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti. Orang-orang Arab Badui itu berkata: “Kami telah beriman”. Katakanlah: “Kamu belum beriman, tapi katakanlah ‘kami telah tunduk’, karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasulnya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu. Sesungguhnya, Allah Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang.[]
Maraji’
Husein Zaid. (1995). Kisah 25 Nabi dan Rasul. (Pustaka Amani: Jakarta)
Suharto Ahmad. (2016). Ayat-ayat Perjuangan. (YPPWP Guru Muslich: Tangerang Selatan).
Al-Qur’an dan Tarjamahnya. (CV.Al-Hanan: Surakarta). 2009.
Husna Amalia Rahamwati
Pendidikan Agama Islam
NIM: 17422178
Mutiara Hikmah
Tholq bib Habib mengatakan,
التَّقْوَى : أَنْ تَعْمَلَ بِطَاعَةِ اللَّهِ عَلَى نُورٍ مِنْ اللَّهِ تَرْجُو رَحْمَةَ اللَّهِ وَأَنْ تَتْرُكَ مَعْصِيَةَ اللَّهِ عَلَى نُورٍ مِنْ اللَّهِ تَخَافَ عَذَابَ اللَّهِ
“Takwa adalah engkau melakukan ketaatan pada Allah atas petunjuk dari Allah dan mengharap rahmat Allah. Takwa juga adalah engkau meninggalkan maksiat yang Allah haramkan atas petunjuk dari-Nya dan atas dasar takut pada-Nya.” (Lihat Majmu’atul Fatawa karya Ibnu Taimiyah, 7: 163 dan Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam karya Ibnu Rajab Al Hambali, 1: 400).
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!