5 Tips Mudah Menghafalkan Al-Quran
5 Tips Mudah Menghafalkan Al-Quran
Bismillâh, hamdan laka yâ Allâh. Shalâtan wa taslîman ‘alaika yâ Rasûlallâh.
Teman-teman Pembaca buletin al-Rasikh, pernahkah mempunyai keinginan kuat bisa hafal al-Qur’an? Mungkin bisa dikatakan bahwa keinginan tersebut hampir dimiliki oleh sebagian umat Muslim. Akan tetapi, tak jarang juga orang beranggapan bahwa menghafalkan al-Qur’an itu sulit.
Perumpamaannya adalah seperti kita sedang mencari binatang buruan di hutan. Hafalan kita itu di ibaratkan seperti binatang. Pada awalnya kita akan sulit untuk menemukannya, akan tetapi ketika kita sudah mendapatkannya, maka kita tidak boleh melepaskannya. Jika sudah lepas, maka akan sulit mendapatkannya lagi. Sama halnya ketika kita mengahafal ayat per ayat, maka akan sulit jika kita tidak mengulang-ulangnya. Atau dalam bahasa lainnya disebut muraja’ah. Semakin sering kita mencari binatang buruan, semakin tajam juga naluri kita berburu. Semakin sering kita menghafal, semakin mudah juga kita mengingat firman-Nya. Lalu, apa saja tips menghafal Al-Quran? Yuk kita simak!
- Awali Dulu dengan Niat
Terkadang niat itu mudah, yang sulit adalah memantapkan niat di dalam hati. Hujamkan dalam hati kita niat lillahi ta’ala, tanpa mengaharapkan apapun kecuali Ridha-Nya. Perlu dicatat, niat ini sangatlah penting. Maka teman-teman harus bersungguh-sungguh dalam berniat. Karena niat ini adalah pintu pertama yang harus kita lewati sebelum memulai menghafal Al-Quran. Dan dengan niat pula, yakinlah bahwasanya Allah ﷻ akan memudahkan pintu-pintu kemudahan lainnya supaya terbuka. Dan tentunya semakin menyenangkan dalam menghafalkan firman-Nya!
- Mulai Hafalan dengan Surah-Surah Pendek
Pernahkan teman-teman mendengar istilah Juz ‘Amma? Juz ‘Amma ini merupakan Juz yang berisi surah-surah pendek Juz 30. Sebenarnya Juz Amma ini boleh dikatakan sebagai tahapan awal seseorang menghafal al-Qur’an. Akan menyenangkan jika kita bisa memulai hafalan-hafalan kita dengan ayat-ayat yang relatif pendek ini.
Teman-teman bisa awali dari Juz 30, sering-seringlah mengulang sampai benar-benar hafal dan menancap di otak. Lalu, teman-teman bisa meneruskan ke Juz 29 dan selanjutnya Juz 28. Kok mundur? Tenang, ini hanya tips berdasarkan pengalaman pribadi penulis. Menurut salah seorang Ustadz semasa di Pesantren, perumpamaan Juz 28 adalah seperti Juz 1-10, mengapa demikian? Di dalam Juz 28 didominasi oleh ayat-ayat yang relatif panjang, sama halnya dengan Juz 1-10. Lalu Juz 29 itu layaknya Juz 11-20 karena dalam rentang Juz tersebut relatif berimbang antara ayat-ayat yang pendek maupun yang panjang. Terakhir adalah Juz 30 di ibaratkan seperti juz 21-30. Yang lebih banyak porsi ayat-ayat pendeknya. Dengan menerapkan tips ini, teman-teman bisa melakukan ‘pemanasan otak’ sebelum memulai dari Juz 1.
- Cari Waktu yang Pas, dan Tentukan Target
Memang ada? Tentu saja! Ada beberapa waktu yang disarankan untuk menghafal ayat baru dan me-muraja’ahnya. Jika teman-teman hendak menambah hafalan, sangat disarankan untuk menggunakan waktu sebelum dan setelah subuh. Mengapa demikian? Karena di waktu tersebut kita baru saja bangun tidur (jika pola tidur sesuai pada umumnya). Dan cenderung pikiran kita belum dipenuhi oleh perkara-perkara yang akan terjadi setelah satu hari dilewati. Jika kita baru bangun tidur, berwudlu, shalat Shubuh, lalu mulailah hafalan. Atau teman-teman bisa memulainya sebelum subuh. Bisa diawali dengan shalat malam, lalu sembari menunggu waktu Shubuh bisa digunakan untuk menambah hafalan. In sya Allâh ayat yang dihafal akan cepat masuk otak. Hikmah dibalik waktu tersebut salah satunya adalah bahwa Allah l membukakan pintu ilham selebar-lebarnya.
Selain itu, ada waktu yang pas untuk murojaah hafalan yaitu waktu setelah shalat lima waktu. Muraja’ah bisa juga dilakukan dengan melafalkan hafalannya ketika shalat. Yang perlu dicatat, pasanglah target harian, mingguan, atau bulanan dalam menghafal supaya hafalan kita terencana sesuai target yang dipasang. Tidak perlu langsung memasang target tinggi dalam menghafal. Kita bisa memulainya dengan pelan-pelan. Barulah setalah memulai kebiasaan, datanglah kemudahan. Jangan pernah lupa Ketika sudah menghafal dihari itu juga harus di muraja’ah. Karena hafalan yang baru masuk akan mudah hilang ketika tidak diulang.
- Mintalah Tolong Teman Untuk Menyimak Hafalan
Proses ini akan melibatkan orang-orang di sekitar teman-teman sebagai unsur pendukung yang sangat penting. Alangkah baiknya Ketika teman-teman sudah mendapat hafalan, maka mintalah tolong kepada teman yang minimal bacaan al-Qur’annya bagus untuk menyimakkan hafalan tersebut. Atau sebisa mungkin mencari teman penyimak yang juga dalam proses menghafal. Akan jauh lebih baik lagi jika meminta tolong kepada teman yang hafal al-Qur’an. Hal tersebut akan membantu memvalidasi hafalan teman-teman. Jika tahapan ini telah dilakukan, In sya Allah akan meminimalisir kesalahan dalam menghafal. Karena jika ada kesalahan walau satu huruf pun akan berakibat fatal karena akan merubah arti dari ayat yang dihafalkan.
- Istiqamah dan Berurutan
Pada dasarnya, inilah bagian yang paling sulit dalam proses menghafal al-Qur’an. Tapi tenang, penulis akan memberikan tips pamungkas di bagian akhir artikel untuk mengatasi kesulitan bagian ini. Mengapa Istiqamah atau kontinuitas menjadi bagian paling sulit dalam proses menghafal? Karena sebagai manusia biasa, seringkali kita dilanda kemalasan karena menuruti hawa nafsu lain. Tapi tak mengapa. Hal tersebut manusiawi. Istiqamah menjadi hal penting karena dengan kontinuitas, kita akan mencapai garis akhir dalam proses menghafal ini setelah kita memulainya dengan susah payah. Percayalah bahwa ketika kita bisa mencapai garis akhir itu dan sekuat mungkin melawan kemalasan, kita akan mendapatkan kepuasan yang tak tertandingi harganya.
Namun, perlu dicatat juga bahwa dalam menghafal kita juga harus mengurutkan juz yang akan kita hafal. Dalam hal ini, kesampingkan dulu tips nomor 2. Jadi, sebenarnya tak salah jika kita loncat hafalan semau kita. Tapi percayalah bahwa itu akan menyulitkan proses menghafal. Karena setelah itu kita dituntut untuk mengurutkan Kembali hafalan yang sudah ‘diloncat-loncat’ tersebut. Merepotkan bukan?
Ikhtitâm
Itulah 5 tips mudah dalam menghafal Al-Quran. Sebagai penutup, penulis akan memberikan tips pamungkas. Yaitu tips jika mengalami kemalasan dalam menghafal. Caranya sangat mudah. Teman-teman bisa melakukan kegiatan apapun yang teman-teman suka selain menghafal. Dan tentunya dengan catatan kegiatan tersebut positif. Bisa dengan bermain sepak bola, badminton, voli, atau olahraga apapun yang teman-teman suka. Atau jika memang mempunyai kebiasaan traveling, gemar menikmati alam, maka tidak perlu ditahan. Kan Allah ﷻ sudah berfirman juga “Sîrû fil Ardhi”, berjalan-jalanlah kamu sekalian di muka bumi ini. Lakukanlah semua kegiatan tersebut secukupnya. Ingat bahwasanya kita mempunyai tanggung jawab menghafal dan menjaga firman-Nya. Percayalah setelah tips pamungkas ini dilakukan, teman-teman akan kembali menghafal dengan hati yang senang dan ikhlas.
Bagaimana? Sudah tertarikkah ingin menghafal firmanNya? Mengapa harus ragu? Cukup sekian, Wal ‘afwu minkum.[]
Penyusun:
Alfaa Rizy
Prodi: Hubungan Internasional, FPSB UII
Mutiara Hikmah
Dari Abu Umamah al-Bahili a, Nabi ﷺ bersabda,
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ
“Rajinlah membaca al-Quran, karena dia akan menjadi syafaat bagi penghafalnya di hari kiamat.” (H.R. Muslim no.1910).
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!