Semangka dan Solidaritas Umat Islam Terhadap Palestina

Semangka dan Solidaritas Umat Islam Terhadap Palestina

Imaduddin Fadhlurrahman*

 

Jagad dunia maya ramai dibanjiri dengan postingan buah semangka. Bombardir postingan buah semangka yang dilakukan masyarakat maya merupakan wujud solidaritas sebagai dukungan kepada Palestina. Semangka dipilih karena memiliki makna sebagi simbol ‘the fruit of Palestine’.

Dukungan yang diberikan tersebut adalah bukti bahwa kemanusiaan tidak mengenal batas-batas negara, suku, ras, maupun agama. Bahwa kemanusiaan adalah hakikat utama sebagai manusia. Manusia hanya menjadi manusia manakala kemanusiaan di dalam dirinya senantiasa hidup dalam tindakan.

Islam menempatkan hubungan kemanusiaan dibangun pada sistem yang dapat menjamin terpenuhinya hak dan kewajiban, mendorong tumbuhnya sikap saling mengasihi bagi kemajuan manusia, dan menghimpun antara apa yang mesti dilakukan untuk diri sendiri dan apa yang wajib dipenuhi oleh orang lain.

Seorang muslim yang sejati tidak akan segan mencurahkan rahmat kasih sayang itu kepada sesama manusia, memberinya kepada makhluk-makhluk lain. Itu sebabnya seorang muslim yang sejati akan menjadi bagian penting dalam komunitasnya karena selalu melahirkan kebaikan dan keutamaan. Gerak dan diamnya adalah pancaran cahaya kebenaran, bentangan anugerah keberkahan dan kemuliaan, dan penolong untuk mendekatkan yang jauh dan memudahkan yang sulit.[1]

Dalam menjalankan kehidupan, Islam mendorong umat muslim untuk memenuhi hatinya dengan cinta, membasahi mulutnya dengan kasih sayang dan salam keselamatan, memenuhi tangannya dengan kenikmatan yang dapat diteruskan kepada siapa pun tanpa adanya paksaan.[2]

Maka menengok peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini, kejadian yang sedang menimpa bumi Palestina. Tidak perlu menjadi seorang muslim untuk merasakan penderitaan mereka, cukuplah dengan menjadi manusia kita sudah sepatutnya merasakan derita mereka. Maka sudah sepantasnya kita yang merupakan umat Islam untuk senantiasa mengirimkan bantuan dan doa kepada saudara kita yang berada di bumi Palestina.

Simbol Kemanusiaan

Buah semangka yang membanjiri lini masa dunia maya adalah bagian dari simbol kemanusiaan. Semangka merupakan simbol dari perwujudan perlawanan rakyat Palestina sebagai bentuk protes dan representasi atas identitas nasional yang berhubungan dengan tanah dan perlawanan. Bukan hanya umat Islam saja yang terketuk hatinya untuk memberikan dukungan bagi Palestina, namun seluruh masyarakat dunia berbondong-bondong memberikan dukungannya bagi Palestina.

Maka kita sebagai umat Islam yang bermukim di Indonesia tentu tidak hanya berhenti pada sebatas simbol semata dengan mempsoting aneka gambar semangka di media sosial. Kita harus menunjukkan bahwa kita bisa memberikan kontribusi yang lebih nyata dan berdampak untuk saudara-saudara kita di bumi Palestina.

Sesungguhnya Allah ﷻ telah menegaskan di dalam Al-Qur’an bahwa seluruh muslim itu bersaudara. Allah ﷻ berfirman,

إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ

Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara.” (Q.S. al-Hujurat [49]: 10).

Lalu dipertegas kembali oleh Rasulullah ﷺ dalam sebuah hadis yang berbunyi,

المُسْلِمُ أَخُو المُسْلِمِ

Seorang muslim itu bersaudara dengan muslim yang lainnya.” (H.R. Muslim, no. 2564).

Dengan demikian, meski kita berada di belahan bumi yang berbeda, memiliki budaya berbeda, hingga bendera yang berbeda dengan warga Palestina, namun kita adalah saudara yang dipersatukan karena agama dan iman oleh Allah ﷻ.

Solidaritas Terhadap Palestina

Islam tidak hanya menginginkan persaudaraan karena agama dan iman hanya berhenti sebatas ucapan, melainkan harus selaras dengan tindakan nyata dalam sikap dan perbuatan. Dalam konteks Palestina, bentuk persaudaraan tersebut adalah solidaritas untuk menolong umat Islam di Gaza, Palestina.

Allah ﷻ memerintahkan umat Islam untuk senantiasa menolong saudaranya yang memerlukan pertolongan. Allah ﷻ berfirman,

إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَهَاجَرُوا۟ وَجَٰهَدُوا۟ بِأَمْوَٰلِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَٱلَّذِينَ ءَاوَوا۟ وَّنَصَرُوٓا۟ أُو۟لَٰٓئِكَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ ۚ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَلَمْ يُهَاجِرُوا۟ مَا لَكُم مِّن وَلَٰيَتِهِم مِّن شَىْءٍ حَتَّىٰ يُهَاجِرُوا۟ ۚ وَإِنِ ٱسْتَنصَرُوكُمْ فِى ٱلدِّينِ فَعَلَيْكُمُ ٱلنَّصْرُ إِلَّا عَلَىٰ قَوْمٍۭ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُم مِّيثَٰقٌ ۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

Dan Jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah terikat perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. al-Anfal [8]: 72).

Rasulullah ﷺ juga bersabda,

وَاللَّهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيهِ

Allah selalu menolong hambanya selama hambanya menolong saudaranya.” (H.R. Muslim, no. 2699).

Rasulullah ﷺ juga memberikan sebuah penggambaran bahwa sesungguhnya seluruh umat Islam itu selayaknya satu tubuh sebagaimana sabdanya,

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ، وَتَرَاحُمِهِمْ، وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى

Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mengasihi, mencintai, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga dan panas (turut merasakan sakitnya).” (H.R. al-Bukhari, no. 6011 dan Muslim, no. 2586).

Seperti itulah seharusnya kita sebagai umat Islam dalam menjaga persaudaraan dan membangun solidaritas kepada sesama muslim. Umat Islam mau di belahan bumi mana pun berada harus memiliki perasaan selayaknya sebagai satu tubuh yang sama. Sehingga penderitaan yang dialami oleh saudara-suadara kita yang ada di Palestina, seharusnya turut kita rasakan sebagai umat Islam meski kita berada di Indonesia.[3]

Paling tidak solidaritas kita terhadap Palestina harus berangkat dari kesadaran dan dukungan nyata. Selain membangun rasa persaudaraan kepada Palestina yang terjalin karena iman. Kita wajib bersolidaritas sesuai dengan kemampuan masing-masing. Bisa berupa bentuk aksi membela Palestina, melakukan penggalangan dana, mengrimkan bantuan kemanusiaan seperti makanan, obat-obatan, pakaian, hingga mendoakan keselamatan dan kemenangan rakyat Palestina.[4]

Maka, marilah kita senantiasa membangun rasa persaudaraan dan solidaritas kepada Palestina dengan ikut membela, membantu, mendoakan, hingga ikut merasakan penderitaan saudara-saudara kita yang ada di Palestina.[]

 

* Pengajar di Rumah Quran Liwaul Haq

[1] Quraish Shihab, Al-Luhab Makna, Tujuan, dan Pelajaran dari Surah-Surah Al-Qur’an (Tanggerang: Lentera Hati. 2012).

[2] Muhammad Al-Ghazali. Perbarui Hidupmu Petunjuk Islam Untuk Hidup Lebih Tentram dan Bahagia, Terj. Taufik Dimas dan Zaenal Arifin (Jakarta: Zaman, 2013).

[3] Suara Muhammadiyah. “Solidaritas Untuk Gaza Palestina”. https://www.suaramuhammadiyah.id/read/solidaritas-untuk-gaza-palestina. Diakses 03 November 2023

[4] Suara Muhammadiyah. “Solidaritas Untuk Gaza Palestina”. https://www.suaramuhammadiyah.id/read/solidaritas-untuk-gaza-palestina. Diakses 03 November 2023

Download Buletin klik disini

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *