Gen Z Berdakwah: Mengubah Media Sosial jadi Wadah Positif

Gen Z Berdakwah: Mengubah Media Sosial jadi Wadah Positif

Muhammad Irfan Dhiaulhaq AR*

 

Di Era yang “Serba Ada“ ini dengan banyaknya berkembangan teknologi komunikasi terutama dalam berinteraksi sosial merupakan fenomena yang umum untuk masyarakat dunia. Pertumbuhan media sosial dikalangan Gen Z telah menjadi aktivitas yang sangat populer diiringi dengan penggunaan teknologi yang modern. Islam sebagai rahmatan lil-âlamîn yang selalu mengiringi perkembangan tersebut turut ikut andil dalam menciptakan lingkungan positif baik dalam jejaring dunia nyata maupun maya.[1] Namun, dengan mudahnya akses terhadap media sosial banyak sekali para pengguna khususnya Gen Z yang menggunakan media sosial sebagai wadah negatif serta menyalahgunakan kemudahan teknologi tersebut.

Dampak Negatif Media Sosial

Salah satu pengaruh negatif yang berpengaruh kepada agama yaitu munculnya beberapa kelompok sosial yang mengatasnamakan agama, suku dan pola perilaku tertentu yang terkadang menyimpang dari norma masyarakat. Kelompok tersebut sering mengatasnamakan agama dalam melakukan beberapa tindakan yang menyimpang dari masyarakat. Dengan kemudahan tersebut, banyak sekali pengguna yang mudah terbawa arus dengan adanya beberapa pandangan yang menurut mereka baik, namun menyimpang dari norma yang berlaku.[2]

Sebagai generasi penopang umat dan bangsa, Gen Z yang telah mengakses media dengan pengetahuan yang selangkah lebih maju dapat memberikan pendapat mereka melalui postingan di media sosial atas beberapa permasalahan masyarakat yang menyangkut konteks agama sehingga dapat menjadikan media sosial sebagai wadah positif untuk masyarakat.

Dampak lain yang ditimbulkan akibat penggunaan media sosial yang bebas ialah dapat menyebabkan masyarakat lalai atas ibadah. Dengan bebasnya penggunaan media sosial yang tidak memiliki waktu batas penggunaan, masyarakat cenderung mengakses media sosial diluar batas waktu normal sehingga dapat dilupakan oleh waktu. Ketika penggunaan media sosial sudah berdampak dengan waktu, maka ibadah wajib seperti shalat pun kadang dapat terlalaikan.

Mengubah Media Sosial jadi Wadah Positif

Gen Z dalam rangka menciptakan generasi yang lebih positif bisa mulai untuk mengatur dirinya dalam penggunaan media sosial dengan membatasi akses kedalamnya untuk keperluan yang urgent atau dibutuhkan saja. Seperti contoh, untuk mengerjakan tugas atau sebagai bahan referensi berdakwah. Dengan penggunaan media sosial yang teratur, dapat dipastikan terciptanya hasil yang positif serta berdampak baik bagi individu.

Lebih luasnya, Gen Z dapat menyebarkan konten-konten positif yang menjelaskan tentang pentingnya mengatur waktu untuk bermain media sosial serta selalu ingat akan ibadah wajib. Seperti pepatah mengatakan “Kejar Akhirat jangan lupa Dunia” yang bermakna kita selalu mengedepankan tujuan kita diciptakan yaitu hanya untuk beribadah. Allah ﷻ berfirman,

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat [51]: 56).

Contoh Praktis

Salah satu contoh praktis lain bagaimana media sosial dapat menjadi wadah positif khususnya bagi Gen Z adalah melalui kumpulan konten positif yang diikuti. Berdasasrkan survei dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Gen Z memiliki preferensi media sosial sebanyak 51,9% terhadap Instragram diikuti dengan Tiktok dan X (Twitter).[3] Dapat kita lihat bahwasanya mayoritas Gen Z sangat suka mengakses media sosial yang bersifat bebas (konten yang ada). Berdasarkan situasi tersebut, mayoritas Gen Z cenderung dapat memilih tujuan atau preferensi konten yang tersedia dalam media sosial sesuka hati mereka tanpa mempertimbangkan dampak baik atau buruk kedepanya. Oleh karena itu, dalam menciptakan wadah positif dalam media sosial mereka dapat menklasifikasi mana akun atau konten yang dapat memberikan wadah positif bagi mereka seperti konten yang berkaitan dengan dakwah islamiyyah, self improving, motivation serta beberapa tips dan livehack kehidupan yang tidak banyak orang tahu.

Dengan klasifikasi beberapa konten atau akun tersebut, media sosial dapat menjadi wadah positif serta alat untuk membantu Gen Z berkembang dengan menciptakan atmosfir dakwah islamiyyah diiringi dengan tata cara menjalani hidup yang islami ala Gen Z. Karena pada kenyataanya, sekitar 85% Gen Z aktif menggunakan media sosial hanya untuk terhubung dengan teman sebayanya, mengikuti tren konten terkini, serta mengeskpresikan diri mereka masing-masing. Hal tersebut mengungkapkan bahwa Gen Z cenderung aktif berpartisipasi dalam menciptakan sebuah konten serta menjadikan media sosial untuk wadah ekspresif dan minat mereka.[4] Dengan potensi yang ada, sangat mudah bagi Gen Z untuk menjadikan media sosial sebagai wadah positif untuk berdakwah.

Selain itu, Fashion dan estetika yang menjadi ikonik bagi Gen Z mulai terekspresikan dalam media sosial. Melalui atmosfer positif tadi, yang awalnya tata cara berbusana dan pakaian terpandang buruk dalam agama, Gen Z sebagai pegiat media sosial dapat menciptakan sebuah trend positif melalui fashion yang islami atau gaya busana yang sesuai dengan ajaran Islam. Hal ini tentu dapat menjamin bahwa media sosial dapat menjadi wadah positif untuk Gen Z dalam konteks berdakwah serta mengajarkan syariat Islam kepada masyarakat umum atas amanat Islam sebagai rahmatan lil-âlamîn yang mengiringi perkembangan zaman untuk selalu dalam syariat yang telah ditetapkan oleh Allah ﷻ dan diajarkan oleh Nabi Muhammad ﷺ.

Oleh karena itu, sebagai generasi penggerak bangsa, generasi yang masih mempunyai potensi untuk dapat mengubah serta memberikan dampak yang baik terhadap masyarakat khususnya melalui wadah media sosial dengan menciptakan arus positif kepada masyarakat melalui program-program serta trend media sosial. Harapanya, masyarakat secara umum serta Generasi Z atau Gen Z dapat memaksimalkan potensi tersebut sehingga amanat rahmatan lil-âlamîn dapat terlaksana secara maksimal.

Barakallâhu fîkum.

Maraji’ :

* Mahasiswa Fakultas Hukum NIM 21410678

[1] Zida Zakiyatul Husna, “Perkembangan Dakwah Melalui Media Sosial Instagram,” Ath Thariq Jurnal Dakwah Dan Komunikasi 5, no. 2 (December 29, 2021): 197, https://doi.org/10.32332/ath_thariq.v5i2.3539.

[2] Hatim Gazali, “Islam Untuk Gen Z: Mengajarkan Islam, Mendidik Muslim Generasi Z: Panduan Bagi Guru PAI,” February 26, 2021, https://doi.org/10.31219/osf.io/w3d7s.

[3] “Media Sosial Favorit Gen Z Dan Milenial Indonesia | Databoks,” accessed October 25, 2024, https://databoks.katadata.co.id/infografik/2024/09/24/media-sosial-favorit-gen-z-dan-milenial-indonesia.

[4] “Survei Meta Ungkap Minat & Perilaku Khas Gen Z Di Media Sosial,” eraspace, accessed October 25, 2024, https://eraspace.com/artikel/post/survei-meta-ungkap-minat-perilaku-khas-gen-z-di-media-sosial.

Download Buletin klik di sini

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *