Menjadi Pemuda Terbaik Zaman Now
Menjadi Pemuda Terbaik Zaman Now
Agus Fadilla Sandi*
Bismillâhi wal hamdulillâh wash shalâtu was salâmu ‘alâ rasûlillâh, amma ba’d.
Di era modern yang penuh dengan tantangan ini, banyak pemuda zaman now yang mengalami kebingungan dalam menentukan arah hidup. Berdasarkan data terbaru, pemuda di Indonesia kini berjumlah sekitar 64 juta orang atau 24% dari populasi. [1] Jumlah yang signifikan ini menghadapi berbagai persoalan serius, salah satunya adalah kesehatan mental. [2] Laporan menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga pemuda di Indonesia mengalami masalah mental, seperti kecemasan dan depresi, yang tentunya ini dapat memengaruhi perkembangan dan potensi mereka.
Melihat besarnya tantangan tersebut, maka memahami dan membimbing generasi muda dalam menghadapi era modern dengan ketangguhan dan karakter unggul menjadi suatu keharusan yang mendesak. Oleh sebab itu, melalui artikel ini, kita akan menelaah beberapa kriteria pemuda terbaik menurut perspektif Islam. Diharapkan kajian ini mampu mendorong para pemuda zaman now untuk tumbuh menjadi sosok pribadi yang unggul dan bermanfaat bagi diri mereka sendiri, keluarga serta masyarakat sekitarnya.
Pertama, Pemuda yang Bermanfaat bagi Sesama
Dalam Islam, kualitas terbaik seseorang diukur dari seberapa bermanfaat ia bagi orang lain. Berkaitan dengan konteks pemuda, maka dapat diartikan ketika seorang pemuda aktif memberi dampak positif —baik di dunia nyata maupun digital maka sejatinya ia berperan dalam misi yang mulia dan mengikuti salah satu karakter terbaik yang disabdakan oleh Nabi Muhammad ﷺ. Dari Jabir bin ‘Abdillah z, Rasulullah n bersabda,
المؤْمِنُ يَأْلَفُ وَيُؤْلَفُ وَلاَ خَيْرَ فِيْمَنْ لاَ يَأْلَفُ وَلاَ يُؤْلَفُ وَخَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
“Seorang mukmin itu adalah orang yang bisa menerima dan diterima orang lain, dan tidak ada kebaikan bagi orang yang tidak bisa menerima dan tidak bisa diterima orang lain. Dan sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Awsath, no. 5949. Syaikh Al-Albani menghasankan dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 426).[3]
Dalam hadis tersebut, Rasulullah ﷺ menekankan bahwa orang yang paling baik adalah mereka yang paling bermanfaat bagi orang lain. Manfaat yang diberikan dapat berupa materi maupun non-materi. Dengan demikian, pemuda zaman now seharusnya berupaya menjadi individu yang mampu memberi manfaat melalui ilmu, bergabung dalam komunitas atau organisasi yang punya nilai manfaat terhadap umat, berbagi pengetahuan di media sosial, atau bahkan memberikan nasihat yang konstruktif kepada teman-teman dekatnya. Jangan lewati hari tanpa memberi arti!
Kedua, Pemuda Beradab
Menjaga adab yang baik merupakan kunci untuk menjadi pemuda terbaik di era modern ini. Dari Jabir bin Abdullah bahwasanya Nabi Muhammad ﷺ bersabda,
إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَىَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّى مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلاَقًا
“Sesungguhnya, orang yang paling aku cintai dan paling dekat denganku di hari kiamat adalah yang paling baik akhlaknya.” (H.R. Tirmidzi No. 2018).[4]
Nabi Muhammad ﷺ adalah sosok yang sangat beradab dan selalu mendorong umatnya untuk memiliki adab yang baik. Melalui hadis ini, beliau menggarisbawahi pentingnya berperilaku baik sebagai kriteria utama untuk mendekatkan diri kepada Allah dan Rasul-Nya.
Bagi pemuda zaman now, menerapkan adab yang baik dapat diamalkan dalam keseharian dengan menunjukkan sikap sopan santun saat berinteraksi di dunia nyata maupun di media sosial, menghindari perdebatan negatif, dan tidak menyebarkan informasi hoaks yang dapat merugikan orang lain. Jadilah pribadi yang beradab, jangan sampai menjadi biadab!
Ketiga, Pemuda Pembelajar dan Pengajar Al-Qur‘an
Belajar dan mengajarkan Al-Qur’an adalah karakter terbaik seorang pemuda. Disebutkan dalam riwayat dari Utsman bin ‘Affan berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
“Sebaik-baik orang di antara kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari, no. 5027).[5]
Hadis ini menjelaskan bahwa setiap orang yang terlibat dalam pembelajaran dan pengajaran al-Qur’an mendapatkan kedudukan tinggi, baik di dunia maupun di akhirat.
Para pemuda memiliki kesempatan untuk meraih predikat terbaik ini dengan sungguh-sungguh belajar Al-Qur’an, mulai dari memperbaiki bacaannya, mengikuti kajian tajwid, tafsir, tadabbur maupun tahfizh Al-Qur’an baik secara offline atau online, berpartisipasi dalam organisasi atau aktivitas yang mendekatkan diri dengan Al-Qur‘an, serta ikut menyebarkan pengetahuan yang telah diperoleh melalui media sosial. Sungguh hari terbaik kita adalah hari yang dibersamai oleh Al-Qur’an!
Keempat, Pemuda Beriman dan Pejuang Kebenaran
Keprihatinan terhadap krisis iman dan keberanian di kalangan pemuda saat ini menjadi semakin nyata. Banyak pemuda yang terjebak dalam arus informasi dan godaan yang mengikis nilai-nilai spiritual dan moral. Berkaitan dengan hal tersebut, Allah ﷻ telah mengisahkan sekelompok pemuda yang teguh beriman kepada Tuhan mereka dan mencari perlindungan untuk menjaga iman mereka. Allah ﷻ berfirman,
نَّحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُم بِٱلْحَقِّ ۚ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ ءَامَنُوا۟ بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَٰهُمْ هُدًى
“Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka.” (QS. al-Kahf [18]: 13)
Sudah seharusnya pemuda zaman now memiliki iman yang kokoh dan keberanian dalam memperjuangkan kebenaran. Dalam praktik sehari-hari, pemuda dapat mengupayakan nilai mulia tersebut dengan cara aktif mengikuti kajian penguat keimanan, berteman dengan orang-orang saleh, menggunakan media sosial untuk menyebarkan nilai-nilai positif, serta ikut andil dalam aktivitas sosial yang mendukung keadilan. Dari Abu Sa’id Al Khudri z, Nabi ﷺ bersabda,
أَفْضَلُ الْجِهَادِ كَلِمَةُ عَدْلٍ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ
“Jihad yang paling utama ialah mengatakan kebenaran (berkata yang baik) di hadapan penguasa yang zalim.” (HR. Abu Daud no. 4344, Tirmidzi no. 2174, Ibnu Majah no. 4011. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan). [6]
Ikhtitam
Guna menghadapi tantangan masa kini diperlukan pemuda terbaik zaman now dengan karakter unggul, seperti; keberadaannya yang bermanfaat, pribadinya yang beradab, bermental pembelajar dan pengajar Al-Qur’an, tumbuh dengan keimanan serta berani memperjuangkan kebenaran. Kriteria-kriteria ini sungguh didambakan agar lahir para pemuda yang tampil di permukaan menjadi agen perubahan. Semoga Allah mudahkan. Âmîn.
* Ketua Yayasan Markaz Studi Al-Qur’an
Maraji’ :
[1] “Statistik Pemuda Indonesia 2023 – Badan Pusat Statistik Indonesia,” diakses 30 Oktober 2024, https://www.bps.go.id/id/publication/2023/12/29/18781f394974f2cae5241318/statistics-of-indonesian-youth-2023.html.
[2] GoodStats Data, “1 dari 3 Remaja Indonesia Alami Masalah Kesehatan Mental,” GoodStats Data, diakses 30 Oktober 2024, https://data.goodstats.id/statistic/1-dari-3-remaja-indonesia-alami-masalah-kesehatan-mental-GkFkh.
[3] Hadis ini diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah dan dinilai hasan oleh Al-Albani. Diambil dari karya Ibn Hibban dan Al-Quda’i dalam Musnad Ash-Shihab, serta Mu’jam Al-Awsat oleh Ath-Thabrani. “الدرر السنية – الموسوعة الحديثية – شروح الأحاديث,” dorar.net, diakses 31 Oktober 2024, https://dorar.net/hadith/sharh/91818.
[4] “الدرر السنية – الموسوعة الحديثية – شروح الأحاديث,” dorar.net, diakses 31 Oktober 2024, https://dorar.net/hadith/sharh/36063.
[5] “شرح وترجمة حديث: خيركم من تعلم القرآن وعلمه,” موسوعة الأحاديث النبوية, diakses 31 Oktober 2024, https://hadeethenc.com/ar/browse/hadith/5913.
[6] Imam an-Nawawi, Syarah Riyadhus Shalihin jilid 1 (Gema Insani, 2023), h. 217.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!