Istimewanya Sedekah di Bulan Ramadhan

Istimewanya Sedekah di Bulan Ramadhan

Marni Utami*

 

Bismillāhi wal ḥamdulillāh, waṣ ṣalātu was salāmu ‘alā rasūlillāhi, wa ba’du.

Hari-hari Ramadhan semangat-semangatnya untuk melakukan ketaatan. Bagaimana tidak, beribu keutamaan ditawarkan di bulan ini. Deretan diskon pahala diobral, ampunan Allâh ﷻ bertebaran memenuhi setiap ruang dan waktu. Salah satu pintu yang dibuka oleh Allâh ﷻ untuk meraih keuntungan besar dari bulan Ramadhan adalah melalui sedekah. Sedekah merupakan salah satu bentuk amalan sunah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh umat Islam. Amal sedekah sebagai bukti kepedulian terhadap sesama.

Makna Sedekah

Secara makna sedekah bisa diartikan sebagai segala bentuk pemberian, baik berupa harta atau materi maupun non-materi dan juga segala amal baik yang berguna bagi orang lain atau bahkan bagi diri sendiri. Allâh ﷻ memerintahkan hamba-hambanya untuk berinfak atau bersedekah kepada yang membutuhkan, dan Allâh ﷻ berjanji akan memberikan rezeki kepada orang yang bersedekah di jalan kebaikan. Allâh ﷻ berfirman,

مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍ ۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ

Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqarah [2]: 261).

Ayat ini menekankan bahwa infak di jalan Allah memiliki pahala yang sangat besar dan berlipat ganda. Dengan menggunakan perumpamaan biji yang menumbuhkan banyak tangkai, Allah menggambarkan betapa besar pahala yang akan diterima oleh orang-orang yang bersedekah dengan ikhlas.[1]

Disebutkan dalam riwayat dari Abu Hurairah z,, ia berkata Rasûlullâh ﷺ  bersabda,

كُلُّ سُلامَى مِنَ النَّاسِ عَلَيْهِ صَدَقةٌ، كُلَّ يَوْمٍ تَطلُعُ فِيْهِ الشَّمْسُ: تَعدِلُ بَينَ الاِثْنَيْنِ صَدَقَةٌ، وَتُعِيْنُ الرَّجُلَ فِي دَابَّتِهِ، فَتَحْمِلُهُ عَلَيْهَا، أَوْ تَرْفَعُ لَهُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقةٌ، والكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقةٌ، وبِكُلِّ خُطْوَةٍ تَمشِيْهَا إِلَى الصَّلاَةِ صَدَقةٌ، وتُمِيْطُ الأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ صَدَقَةٌ.

Setiap persendian manusia ada sedekahnya setiap hari di mana matahari terbit di dalamnya, kamu mendamaikan diantara dua orang adalah sedekah, kamu membantu seseorang untuk menaikkannya di atas kendaraanya atau mengangkatkan barangnya diatasnya adalah sedekah, kalimat yang baik adalah sedekah, pada tiap-tiap langkah yang kamu tempuh menuju shalat adalah sedekah, dan kamu membuang gangguan dari jalan adalah sedekah.” (HR al-Bukhari, no. 2989 dan Muslim no. 1009).

Hadits tersebut menjelaskan bahwa sedekah tidak selalu berupa harta. Setiap perbuatan baik yang kita lakukan, jika diniatkan dengan ikhlas untuk mendapatkan ridha Allâh ﷻ adalah sedekah.

Keistimewaan Bersedekah

Bersedekah memiliki banyak keistimewaan, lebih-lebih di bulan Ramadhan di antaranya:[2]

  1. Sedekah merupakan bukti kebenaran iman seseorang. Rasûlullâh ﷺ bersabda,

الصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ

“Sedekah itu adalah bukti (iman) yang nyata….” (HR. Muslim no. 223).

  1. Sedekah menghapus kesalahan dan dosa. Rasûlullâh ﷺ bersabda,

اَلصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْـخَطِيْئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ

“…Sedekah itu dapat menghapuskan kesalahan laksana air dapat memadamkan api…” (HR. Ahmad V/248, at-Tirmidzi, no. 2616).

  1. Sebagai sebab keselamatan dari panasnya hari kiamat. Rasûlullâh ﷺ tentang tujuh golongan yang dinaungi Allah pada hari Kiamat,

وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُـهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ.

“… Dan seseorang yang bersedekah dengan suatu sedekah lalu ia menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan tangan kanannya.” (HR. Al-Bukhari no. 1423 dan Muslim no. 1031).

  1. Sedekah sebagai sebab mendapatkan pertolongan, kemenangan, dan rezeki. Dari Sa’d bin Abi Waqqash z, dari Nabi ﷺ bahwa beliau bersabda,

هَلْ تُـنْصَرُوْنَ وَتُـرْزَقُوْنَ إِلَّا بِضُعَفَائِكُمْ.

Kalian hanyalah diberikan pertolongan dan diberikan rezeki dengan sebab (do’a) orang-orang lemah di antara kalian.” (HR. Al-Bukhari no. 2896).

  1. Sedekah sebagai sebab mendapatkan keberkahan, tambahan karunia, dan ganti yang lebih baik dari Allâh ﷻ. Dari Abu Hurairah z, ia berkata, “ Rasûlullâh ﷺ bersabda,

مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيْهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلَان، فَيَقُوْلُ أَحَدُهُمَا: اَللهم أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا، وَيَقُوْلُ الْآخَرُ: اَللهم أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا.

Tidak ada hari di mana hamba berada di dalamnya kecuali ada dua malaikat yang turun.Salah satu dari keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang berinfak,’ sedang yang satunya lagi berkata, ‘Ya Allah, berikanlah kehancuran kepada orang yang tidak mau berinfak.” (HR. Al-Bukhari no. 1442 dan Muslim no. 1010).

  1. Sedekah dapat membersihkan harta dan mengikis kotoran-kotoran yang menimpanya karena perbuatan sia-sia, sumpah dusta, dan kelalaian. Rasûlullâh ﷺ bersabda,

يَا مَعْشَرَ التُّجَّارِ! إِنَّ هٰذَا الْبَيْعَ يَـحْضُرُهُ اللَّغْوُ وَالْـحَلِفُ، فَشُوْبُوْهُ بِالصَّدَقَةِ.

“Wahai para pedagang! Sesungguhnya perniagaan ini kerap kali diiringi dengan perbuatan sia-sia dan sumpah, maka bersihkanlah ia dengan sedekah.” (HR. Ahmad IV/6, 280, Abu Dawud no. 3326, an-Nasa-i VII/14, 15, 247 dan Ibnu Majah no. 2145).

  1. Sedekah dapat mengobati penyakit-penyakit jasmani. Rasûlullâh ﷺ bersabda,

دَاوُوْا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ.

Obatilah orang yang sakit di antara kamu dengan bersedekah.” (Shahîh al-Jâmi’ish Shaghîr no. 3358).

  1. Orang yang bersedekah dapat memadamkan bagi dirinya panasnya alam kubur. Rasûlullâh ﷺ bersabda,

إِنَّ الصَّدَقَةَ لَتُطْفِئُ عَنْ أَهْلِهَا حَرَّ الْقُبُوْرِ، وَإِنَّمَا يَسْتَظِلُّ الْمُؤْمِنُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِـيْ ظِلِّ صَدَقَتِهِ.

Sesungguhnya sedekah itu memadamkan panasnya alam kubur bagi pelakunya.Dan sungguh, pada hari Kiamat, seorang mukmin akan bernaung di bawah naungan sedekahnya.” (HR. Ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul Kabiir XVII/286, no. 788)

Adab dalam Bersedekah

Terdapat beberapa adab dalam bersedekah yang sebaiknya kita perhatikan, di antaranya:

  1. Ikhlas dalam bersedekah.
  2. Tidak menunda-nunda sedekah yang wajib hingga keluar waktunya.
  3. Mendahulukan sedekah yang wajib daripada sunnah.
  4. Hendaklah sedekah itu dari hasil yang baik.
  5. Memberi sedekah kepada orang yang membutuhkan.
  6. Mengeluarkan harta yang terbaik dalam bersedekah.
  7. Tidak mengungkit ngungkit dan menyakiti orang yang menerima sedekah.
  8. Mengagumi nikmat Allah dan mensyukurinya.
  9. Tidak memandang dirinya berjasa atas orang yang menerima sedekahnya.
  10. Tidak mengurungkan niat bersedekah karena keraguan.
  11. Merahasiakan sedekah kecuali untuk suatu kepentingan.
  12. Tidak mengambil kembali sedekahnya.[3]

Semoga di bulan Ramadan tahun ini kita mendapatkan ampunan dari segala dosa, mendapatkan keberkahan dan ketenangan hidup dari sedekah yang kita lakukan. Âmîn

* Tenaga Kependidikan di Direktorat Perpustakaan Universitas Islam Indonesia

Maraji’ :

[1] Kamaluddin, M. Keutamaan Sedekah: Prinsip Keadilan Sosial, Relevansi dan Implementasi – UIN Alauddin Makassar. https://uin-alauddin.ac.id/tulisan/detail/keutamaan-sedekah–prinsip-keadilan-sosial-relevansi-dan-implementasi-0624. Diakses pada 15 Februari 2025.

[2] Soebachman, Adiba A., Fajar N. Kisah-kisah Dahsyat 12 Amalan Super Ajaib. Yogyakarta: Kauna Pustaka. 2015. h. 13, dan Yazid bin Abdul Qadir Jawas “Bersedekah dan Memabantu Orang Yang Mengalami Kesulitan“. https://almanhaj.or.id/15202-bersedekah-dan-membantu-orang-yang-mengalami-kesulitan2.html. Diakses pada 15 Februari 2025.

[3] Arta Amaliah Nur Afifah, Riky Soleman, S. M. “Penafsiran Ayat Dan Hadits Sedekah Dalam Perspektif Islam” dalam Jurnal Ekonomi Syariah, Volume. 2(1), Hal. 1-15, Tahun 2022. h.7.

Download Buletin klik di sini