BERSEGERA MENUJU AMPUNAN ALLAH
BERSEGERA MENUJU AMPUNAN ALLAH ﷻ
Oleh: Fathurrahman Al Katitanji
Bismillâhi wal hamdulillâhi wash shalâtu was salâm ‘alâ rasûlillâh, amma ba’du!
Bersegera Menuju Ampunan Allah ﷻ.
Allah ﷻ dengan kedermawanan dan kemurahan-Nya, membuka pintu taubat. Pasalnya, Dia telah memerintahkan untuk melakukannya, menganjurkannya, dan berjanji akan mengabulkannya, baik taubat tersebut dari orang kafir, musyrik, munafik, yang berpaling, yang melampaui batas, yang menyimpang, yang zhalim, maupun dari orang-orang yang selalu berbuat kemaksiatan dan lalai kepada-Nya.[1]
Oleh karenanya, bersegeralah menuju ampunan Allah, beristighfar dan bertaubat kepada-Nya dari segala bentuk dosa dan maksiat, baik dosa kecil maupun dosa besar. Selagi kesempatan itu masih terbuka lebar, maka jangan sia-siakan kesempatan itu.
Allah ﷻ berfirman,
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
“Dan bersegeralah menuju ampunan Tuhan kalian, dan surga yang lebarnya selebar langit dan bumi yang disediakan bagi orang yang bertakwa.” (Q.S Ali Imran [3]: 133).
Allah ﷻ juga berfirman,
وَهُوَ ٱلَّذِى يَقْبَلُ ٱلتَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِۦ وَيَعْفُوا۟ عَنِ ٱلسَّيِّـَٔاتِ وَيَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ
“Dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. asy Syûra [42]: 25).
4 Amalan Penghapus Dosa
Imam Ibnu Qayyim menyebutkan dalam Majmu’ Al Fatawa, beberapa amalan penghapus dosa.[2] Secara global setidaknya ada 4 amalan yang akan menghapuskan dosa-dosa seseorang atau akan mendatangkan ampunan Allah ﷻ.[3] Di antara 4 amalan tersebut adalah:
- Bertaubat kepada Allah dengan taubat nasuha.
Bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuha, taubat yang memenuhi 3 syarat yaitu 1) meninggalkan dosa karena takut kepada Allâh, 3) menyesali perbuatan maksiatnya, 3) bertekad kuat untuk tidak mengulanginya, dan memperbaiki apa yang mungkin bisa diperbaiki kembali dari amalnya.
Apabila dosa tersebut berkaitan dengan hak orang lain maka hendaklah segera menunaikan hak tersebut dan minta segera dihalalkan. Apabila berupa harta maka segera dikembalikan dan apabila berupa kehormatan maka segera meminta maaf.
Allah ﷻ berfirman,
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ تُوبُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ تَوۡبَةً۬ نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمۡ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمۡ سَيِّـَٔاتِكُمۡ
“Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kalian kepada Allah dengan taubat yang nasuha, semoga Rabb kalian menghapus dosa-dosa kalian”. (Q.S At-Tahrim [66]: 8)
Di ayat lain Allah ﷻ berfirman,
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ.
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. Az Zumar [39]: 53).
Di antara 4 amalan penghapus dosa yang kedua adalah,
- Memperbanyak memohon ampun (maghfirah) kepada Allah ﷻ.
Makna memohon maghfirah yang pertama adalah memohon supaya ditutupi dosanya dari manusia, dan makna memohon maghfirah yang kedua adalah memohon supaya dosa-dosanya tersebut dihapus oleh Allah sehingga tidak diazab dengan dosa yang sudah dilakukan.
Rasulullah ﷺ bersabda :
وَاللَّهِ إِنِّي لأَسْتَغْفِرُاللَّهَ وَأَ تُوْبُ إِلَيْهِ فِي الْيوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِيْنَ مَرَّةً
“Demi Allah, aku beristgihfar kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya di dalam sehari lebih dari tujuh puluh hari” (HR. Bukhari)
Rasulullah ﷺ juga bersabda,
مَا أَصْبَحْتُ غَدَاةً قَطٌّ إِلاَّ اِسْتَغْفَرْتُ اللهَ مِائَةَ مَرَّةٍ
“Tidaklah aku berada di pagi hari (antara terbit fajar hingga terbit matahari) kecuali aku beristigfar pada Allah sebanyak 100 kali.” (HR. An Nasa’i).[4]
Di antara 4 amalan penghapus dosa yang ketiga adalah,
- Memperbanyak amal shalih.
Amal shalih yang dimaksud adalah perbuatan baik yang dapat membuat kebaikan dan dilakukan secara sengaja.[5] Semua bentuk amal shalih akan menghapuskan dosa-dosa seorang hamba, baik berupa amalan hati, anggota badan, lisan ataupun perbuatan. Semisal mentauhidkan Allah, bertaqwa, wudhu, shalat, zakat, sedekah, berkata yang baik, puasa dan qiyam Ramadhan, serta semua amal kebaikan.
Allah ﷻ berfirman,
إِنَّ ٱلْحَسَنَٰتِ يُذْهِبْنَ ٱلسَّيِّـَٔاتِ
“Sesungguhnya kebaikan-kebaikan itu akan menghilangkan kejelekan-kejelekan.” (Q.S. Hud [11]: 114)
Dari Abu Dzarr Jundub bin Junadah dan Abu ‘Abdirrahman Mu’adz bin Jabal, dari Rasulullah ﷺ, beliau bersabda,
وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا
‘Iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, maka kebaikan akan menghapuskan keburukan itu; (HR. Tirmidzi, no. 1987. ia mengatakan haditsnya itu hasan).[6]
Di antara 4 amalan penghapus dosa yang keempat adalah,
- Bersabar ketika tertimpa musibah.
Musibah yang dimaksud adalah segala sesuatu yang terasa menyakitkan berupa rasa gelisah, sedih dan rasa sakit yang menimpa harta, kehormatan, jasad atau yang lainnya. Namun musibah ini datang bukan atas kehendak hamba.[7]
Rasulullah ﷺ bersabda :
مَا مِنْ مُصِيبَةٍ تُصِيبُ الْمُؤْمِنَ إِلَّا كُفِّرَ بِهَا عَنْهُ حَتَّى الشَّوْكَةُ يُشَاكُهَا
“Tidaklah ada sebuah musibah yang menimpa seorang muslim, kecuali Allah akan menghapus dengan musibah tersebut dosanya sampai apabila dia terkena duri (H.R. Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Sa’id dan Abu Hurairah, mereka mendengar Rasulullah ﷺ bersabda,
مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ وَصَبٍ وَلاَ نَصَبٍ وَلاَ سَقَمٍ وَلاَ حَزَنٍ حَتَّى الْهَمِّ يُهَمُّهُ إِلاَّ كُفِّرَ بِهِ مِنْ سَيِّئَاتِهِ
“Tidaklah seorang mukmin tertimpa suatu musibah berupa rasa sakit (yang tidak kunjung sembuh), rasa capek, rasa sakit, rasa sedih, dan kekhawatiran yang menerpa melainkan dosa-dosanya akan diampuni” (H.R. Muslim, no. 2573).
Oleh karena itu, janganlah seorang muslim berputus asa bagaimanapun besar dosa yang ia lakukan. Perbaikilah amal di sisa umur yang ada. Semoga Allah al-Ghaffururrahîm mengampuni dan menutupi dosa-dosa kita yang telah lalu. Wa Allâhu a’lam bish shawwâb.[]
Mutiara Hikmah
Dari Ibnu Umar, beliau mengatakan bahwa jika kami menghitung dzikir Rasulullah ﷺ dalam satu majelis, beliau mengucapkan,
رَبِّ اغْفِرْ لِى وَتُبْ عَلَىَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
‘Robbigfirliy wa tub ‘alayya, innaka antat tawwabur rohim’ [Ya Allah ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang] sebanyak 100 kali. (H.R. Abu Daud. Dikatakan shahih oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah no. 556)
[1] Muhmmad Ibrahim al Hammad. Taubat Surga Pertama Anda. Jakarta: Pustaka Asy Syafii. 1428 H/ 2007 M. Cet.ke-3. h.37
[2] Abul Abbas Ibnu Qayyim. Majmu’ Al Fatawa, jilid 10. h. 655,658.
[3] Abdullah Roy, [Catatan faidah dari] Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir. Halaqah 6. Penghapus Dosa. dengan beberapa tambahan.
[4] Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani di Silsilah Ash Shohihah no. 1600
[5] Zainuddin Abu Qushaiy. Makna Amal Shalih. 2022 M. Dalam https://muslim.or.id/25433-makna-amal-shalih.html. Diakses pada tanggal 1 Maret 2022 M.
[6] dalam sebagian naskah disebutkan bahwa hadits ini hasan shahih) [HR. Tirmidzi, no. 1987 dan Ahmad, 5:153. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan
[7] Muhammad Abduh Tuasikal. 4 Amalan Penghapus Dosa. 2010 M. https://rumaysho.com/1305-4-penghapus-dosa.html. Diakses pada tanggal 1 Maret 2022. Bersumber dari Ibnu Qayyim. Majmu’ Al Fatawa, 10/655,658.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!