Romantisme Doa, Dalam Mengubah Takdir

Romantisme Doa, Dalam Mengubah Takdir

Nur Laelatul Qodariyah*

*Alumni Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia

 

Bismillâhi walhamdulillâh wash shalâtu was salâmu ‘ala rasûlillâh,

Sahabat al Rasikh yang dirahmati Allah ﷻ, doa adalah senjata bagi kaum mukmin untuk bertahan diatas suatu kemustahilan diri sebagai manusia. Pertolongan dan senjata yang tidak bisa dilewatkan bagi para hambanya yang sedang berikhtiar untuk mencapai sesuatu kalau bukan doa, namun doa itu harus disertai kesadaran dan kepasrahan diri jangan sampai terlalu memaksa.  seperti halnya Nabi Yunus u ketika berada di dalam perut ikan, dalam doanya itu,

Allah ﷻ berfirman,

وَذَا ٱلنُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَٰضِبًا فَظَنَّ أَن لَّن نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِى ٱلظُّلُمَٰتِ أَن لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ

“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, “Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Anbiya [21]: 87).

Bayangkan saja Nabi Yunus berdoa dalam keadaan 3 kegelapan, yaitu kegelapan malam, kegelapan lautan, dan kegelapan di dalam perut ikan. Dalam keadaan pasrah kemudian Allah ﷻ, mengabulkan doa Nabi Yunus.  Tidak hanya itu ada kisah umat terdahulu yaitu sepasang suami istri yang datang kepada Nabi Musa,[1] untuk meminta doa agar dirinya bisa memiliki anak, selepas di doakan Nabi Musa kemudian Allah ﷻ mengatakan bahwa mereka ditakdirkan untuk tidak memiliki anak. Berkali-kali datang namun jawabannya sama. Lalu kemudian ibu tersebut tiba-tiba membawa seorang anak perempuan. Nabi Musa pun terheran-heran, kenapa mereka memiliki anak. Kemudian Nabi Musa bertanya kepada Allah ﷻ. Kemudian Allah ﷻ, menjawab, dia telah berdoa kepadaku berkali-kali, namun dia tidak berputus asa, lalu kemudian mereka meminta sambil memujiku, lalu aku kabulkan keinginannya.

Doa adalah komunikasi terindah yang tercipta antara seorang hamba dengan tuhannya, dan doa juga sebagai medium yang banyak dijadikan sebagai pencipta ketenangan, kedamaian, dan ketentraman.[2][1] Apalagi doa itu disertai dengan hati yang ikhlas dan berharap hanya kepada Allah ﷻ, semua yang ada di dunia ini berada di dalam genggamannya. Tugas seorang hamba adalah meminta jika menginginkan sesuatu janji Allah ﷻ itu benar adanya.

Sekalipun doanya belum terkabul namun doa itu akan disimpan dilangit dan Allah ﷻ akan mengabulkan dengan cara-caranya. So, kenapa kita terus khawatir dengan sesuatu itu? mintalah, pujilah Allah ﷻ, Allah ﷻ Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, rahmat-Nya sangat besar, cara pandang Allah dan manusia itu berbeda. Nabi Musa tidak tahu bahwa tongkatnya akan membelah lautan, Nabi Ibrahim u tidak tahu kalau api yang membakarnya ternyata terasa dingin. Kadang kala terkabulnya doa itu berbeda disetiap orang, ada yang doanya memang langsung terkabulkan, dan ada pula yang ditunda atau digantikan sesuatu yang lebih baik dari pada keinginannya.

Jangan menyimpulkan bahwa doa kita tidak terjawab

Allah ﷻ jika sudah menghendaki sesuatu pasti akan terjadi dengan kuasanya, seperti halnya Nabi Zakaria[3] meyakini kemudian dia berdoa di tempat itu, memohon keturunan. Dan menepikan semua prediksi yang telah terjadi, kata orang tidak mungkin memiliki keturunan, kata orang istrinya divonis menopause dan mandul, dan kata Allah ﷻ terjadi dan maka terjadilah.  shalat disitu dikabulkan dan istrinya mengandung, kemudian istrinya melahirkan yang anaknya diberi nama Yahya. Allah ﷻ, akan memberikan rezeki yang tidak terbatas kepada hambanya, maka dari itu jadilah salah satunya. Dengan doa kau berbisik lirih namun semesta mendengar dentuman atas doa-doamu itu.

Doa adalah Media Komunikasi Tercanggih Sepanjang Masa

Setiap zaman, masa maupun waktu dalam peradaban manusia, komunikasi yang paling canggih yang tidak pernah musnah ialah doa. Dengan doa kita mengetahui bahwa, kemampuan atau keinginan manusia yang dianggap tidak mungkin akan terkabulkan dengan caranya Allah ﷻ. Kita kalau terlalu sering berfikir, gimana caranya terkabul, bagaimana bisa tercapai. Itu semua tidak ada gunannya. Tidak perlu memprediksi sesuatu atau takut akan sesuatu itu.

Allah ﷻ lebih tahu caranya dan Allah ﷻ yang akan memberikan jalan itu. Allah ﷻ itu baik banget ke kita, bayangkan saja segala nikmat yang telah diberikan Allah ﷻ ke kita. Kita masih disuruh untuk tetap meminta yang lain. Sangat besar rahmatnya Allah ﷻ, sampai-sampai jika ada takdir yang memang belum menjadi rezeki kita Allah ﷻ bisa beri itu kepada kita dengan doa kita. Allah ﷻ tuh gak pernah tega untuk menolak doa yang kita minta. Sedangkan kita ini sibuk dengan pikiran kita bagaimana? Dan aku harus gimana.

Nikmati apa yang sedang kau langitkan itu, berdoalah dengan penuh keyakinan, kita tidak tau caranya namun Allah ﷻ tau caranya. Kenapa harus bersusah hati dengan ketetapan yang diberikan Allah ﷻ untuk kita. Jangan pernah berfikir yang tidak-tidak dengan apa yang kau mintakan kepada Allah ﷻ berprasangka baiklah kepada Allah ﷻ, jangan sampai yang kita mintakan itu ternyata membuat kita celaka.

Minimal ketika kita punya masalah dan kemudian kita berdoa kepada Allah ﷻ, namun belum juga datang solusi maka yang akan kita terima adalah ketenangan, rasa tenang itu harganya mahal, ada banyak dari kita untuk mencapai sebuah ketenangan itu sampai berobat atau mengonsumsi obat-obatan agar lebih tenang. Maka percayalah dan sandarkan semua kepada Allah ﷻ, karena berdoa itu ibaratnya kita sedang menggayuh sepeda, diulang-ulang sampai kita menuju tujuan yang kita butuhkan.

Maraji’ :

[1] Sukron Abdilah, “Filosofi Doa”, cet. Ke-1 (Tanggerang:Alifia Books,2020),21

[1] Khazanah, “4 Cara Mengubah Takdir ala Pengikut Nabi Musa”, dikutip dari https://chanelmuslim.com/khazanah/4-cara-mengubah-takdir-ala-pengikut-nabi-musa diakses pada 20 Mei 2024.

[2] Sukron Abdilah. Filosofi Doa. Tanggerang: Alifia Books, 2020. cet. ke-1. h. 21.

[3] Adi Hidayat dalam ceramahnya di platfrom tiktok

Download Buletin klik disini

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *