Gen Z Muslim Tonggak Perubahan
Gen Z Muslim Tonggak Perubahan
Ridho Frihastama
Mau berubah?, kenapa hendak berubah? Dua pertanyaan ini penting, mengingat di era digital ini kita dihadapkan dengan VUCA (Volatility, Uncertainly, Complexity, Ambiguity) merupakan gabungan kondisi 4 hal tersebut yang secara makna ialah kondisi perubahan yang sangat cepat, tidak terduga, dipengaruhi oleh banyak faktor yang sulit dikontrol dan kebenaran realitasnya menjadi sangat subyektif.[1] Hal ini dipengaruhi oleh pesatnya perkembangan dunia teknologi dan informasi, sehingga berdampak terhadap perkembangan suatu generasi.
Generasi Z, atau generasi digital native, adalah kelompok yang lahir dan tumbuh di zaman teknologi digital seperti internet dan media sosial sudah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari mereka. Mereka terbiasa mengakses dengan mudah teknologi sejak usia dini, sehingga bisa memanfaatkannya secara luar biasa dalam berbagai aspek termasuk pendidikan, pekerjaan, bahkan interaksi sosial.
Kembali dua pertanyaan di atas. Sebagai seorang Gen Z Muslim yang memiliki jiwa aktualisasi diri, akan tergerak oleh kemauannya untuk berubah secara transformatif. Karena perubahan tak akan menunggu kita berubah, ia akan berubah secara nyata dan cepat menyesuaikan perubahannya itu sendiri. Lantas, kenapa mesti berubah?, jika kita tidak berubah, kita akan tertinggal secara pikiran, perasaan hingga konstruksi sikap dan keputusan hidup kita. Sehingga kita tetap harus bertanggungjawab atas takdir kita dengan berusaha, bekerja keras, dan melakukan perubahan positif dalam hidup. Allah memberikan petunjuk, tetapi usaha dan kerja keras kita juga diperlukan. Sebagaimana Allah ﷻ berfirman,
لَهُۥ مُعَقِّبَٰتٌ مِّنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦ يَحْفَظُونَهُۥ مِنْ أَمْرِ ٱللَّهِ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۗ وَإِذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِقَوْمٍ سُوٓءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُۥ ۚ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَالٍ
“Baginya (manusia) ada (malaikat-malaikat) yang menyertainya secara bergiliran dari depan dan belakangnya yang menjaganya atas perintah Allah ﷻ. Sesungguhnya Allah ﷻ tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka. Apabila Allah ﷻ menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, tidak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia”. (QS. Ar Ra’d [13]: 11).
Perubahan dalam bidang teknologi dan informasi mempengaruhi berbagai sisi kehidupan. Dalam bidang pendidikan, ekonomi, politik hingga keamanan harus menyesuaikan kondisi perubahan cepat teknologi dan informasi. Hal ini mengharuskan Gen Z Muslim tidak boleh hanya menonton, tapi harus mengikuti perubahan selama tidak keluar dari konsepsi syariat.
Menyikapi Perubahan
Kondisi perubahan yang sedemikian rupa di dunia saat ini, tidak bisa hanya dikeluhkan, dibahas dan ditonton saja. Namun harus ada aksi nyata yang mengimplementasikan Qur’an surah Ar Ra’d ayat 11 di atas. Sikap yang yang wajib dilakukan Gen Z Muslim atas perubahan ialah kemauan berubah, berubah lebih baik, berubah lebih maju dan berubah untuk mewujudkan perubahan itu sendiri, hingga Allah ﷻ mengubah keadaan kita sesuai kehendak-Nya.
Ya, semua dari kemauan berubah dari kita sendiri, maka awali dengan niat yang kuat untuk berubah dan mindset yang baik untuk perubahan diri. Selanjutnya, aksi nyata mewujudkan niat dan mengimplementasikan mindset dalam langkah-langkah yang nyata. Ada beberapa sikap untuk membangun perubahan dengan mentadabburi Qur’an surah Ar Ra’d ayat 11 di atas.
Muraqabatullah ( Merasa diawasi Allah ﷻ)
Sikap merasa diawasi oleh Allah ﷻ dalam segala suasana hidup dan kehidupan sangat diperlukan untuk memulai semangat perubahan. Ada yang melihat setiap Langkah kita, ada yang mengontrol, ada yang menilai. Ini menjadi motivasi penting dalam setiap perubahan. Karena kebiasaan manusia yang juga memiliki kelemahan, jika tidak dikontrol akan lemah. Dengan merasa ada pengawasan, kontrol akan memunculkan niatan berubah. Dinilai itu sebuah keniscahyaan, jangan merasa heran dengan penilaian. Karena itulah justru sebagai pemantik perubahan.[2]
Taghayyur (Kemauan Berubah)
Kemauan berubah, menjadi kunci seseorang akan mendapati perubahan hidup, karena Allah ﷻ akan merubah seseorang yang memiliki kemauan berubah. Apakah hanya dalam hati kemuan itu? Kemauan memang timbul dari hati, tapi ekspresi kemauan ditunjukkan dalam aksi nyata perubahan sikap, tindakan dan setiap keputusan hidupnya.
Tawakal (Berusaha disertai Doa)
Yang maha menolong ialah Allah ﷻ. Jangan hanya sekadar mengandalkan kepintaran, tapi melupakan Allah ﷻ. Jangan hanya mengandalkan kemampuan, lalu lupa dengan pertolongan Allah ﷻ itu nyata. Jangan takut, ada Allah ﷻ yang maha melindungi atas niatan perubahan kita. Karena seorang yang menginginkan perubahan tak lepas dari godaan, cobaan bahkan cacian. Namun ingatlah Allah ﷻ Maha melindungi hamba-Nya yang sudah berkomitmen melakukan perubahan. Penutup ayat di atas (Ar Ra’d: 11) ialah penegasan tidak ada pelindung selain Dia. Maka dengan demikian yang telah memiliki niat untuk berubah dan melakukan perubahan agar hidup lebik baik, maka lakukanlah, tak perlu mengkhawatirkan siapa yang melindungi. Ini berarti seorang agent of change itu harus memiliki keberanian yang tinggi. Kenapa? karena Allah ﷻ yang akan mendampingi dan melindunginya.
Ridha terhadap Takdir
Baik dan buruk adalah kehendak Allah ﷻ, ujian dan nikmat tidak akan salah alamat. Karena Allah ﷻ sudah menghitung semuanya secara detail, yang kemudian menjadi kesimpulan dari takdir. Jadi, perubahan itu tak terjadi dalam semalam, ada usaha manusia, kemauan ada evaluasi Allah ﷻ atas usaha manusia, lalu rumusan taqdir berjalan dengan sedia kala. Jika berhasil, berarti Allah ﷻ menghendaki berhasil, yakinlah dengan usaha yang sungguh-sungguh maka akan memperoleh hasil yang terbaik. Jika tidak berhasil, maka itu hak perogratif Allah ﷻ sebagai sang Pencipta yang tahu kebutuhan hamba-Nya. Bisa jadi yang kita anggap baik menurut kita, itu tidak baik menurut Allah ﷻ, bisa jadi sebaliknya.[3]
Empat sikap di atas memberikan panduan Gen Z Muslim dalam melakukan perubahan. Baik perubahan untuk diri maupun lingkungan sekitarnya. Semoga yang telah memiliki niat untuk berubah dan hendak melakukan perubahan dikuatkan keinginannya, hingga Impian perubahan itu wujud adanya. ÂmÎn.
Maraji’ :
[1] Alief Budiyono. “Urgensi Nilai Religius Pada Generasi Z di Era VUCA“ dalam prosiding SNBK, vol. 7 no.1, Tahun 2023. H.2.
[2] Ahmas Faiz Asifuddin. “Membentuk Sikap Anak Merasa Diawasi oleh Allâh Azza Wa Jalla” https://almanhaj.or.id/8577-membentuk-sikap-anak-merasa-diawasi-oleh-allah-azza-wa-jalla.html. Diakses pada 9 Oktober 2024.
[3] Suriati. “Implikasi Takdir dalam Kehidupan Manusia“ dalam jurnal al Mubarak, vol. 3 no.1, Tahun 2018. h.2.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!