Setiap Kebaikan Adalah Sedekah
Setiap Kebaikan Adalah Sedekah
Fathurrahman Al Katitanji
*Ketua DMI Sardonoharjo periode 2023-2027
Bismillâhi walhamdulillâh wash shalâtu was salâmu ‘ala rasûlillâh,
Sahabat al-Rasikh yang semoga dirahmati Allah ﷻ. Allah ﷻ berfirman,
وَمَا تَفْعَلُوا۟ مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِيمٌ
“Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.”(QS. al-Baqarah [2]: 215). Tidak ada kebaikan yang luput dari ilmu Allah ﷻ, begitu pula tidak ada amal buruk yang lepas dari pengawasan Allah ﷻ. Maka sudah seharusnya bagi kita untuk beramal dengan amal yang baik, karena setiap kebaikan adalah sedekah.
Berbuat Baik = Kehidupan Lebih Baik
Allah sudah menjamin kehidupan yang layak bagi yang mengerjakan amal shalih dari kalangan laki-laki dan perempuan dengan syarat ia beriman. Allah ﷻ berfirman,
مَنْ عَمِلَ صَٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً ۖ
“Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.” (QS. An-Nahl [16]: 97). Ini adalah balasan bagi orang mukmin di dunia, yaitu akan mendapatkan kehidupan yang baik, pada ayat selanjutnya
وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
“Dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl [16]: 97). Ini adalah balasan di akhirat kelak, dengan balasan yang lebih baik dari apa yang kita perbuat.
Nikmat yang besar bagi siapa saja yang Allah ﷻ mudahkan untuk melakukan amal kebaikan (a’mâlush shâlihât) dalam kehidupannya karena tidak semua orang mendapatkan taufiq-Nya. Adakalanya Allah bukakan pintu kebaikan lewat pintu sedekah namun tidak dibukakan dalam pintu tahajud, ada pula yang Allah mudahkan lewat pintu tahajud tapi sulit dalam amal sedekah, ada juga yang Allah mudahkan dalam amal puasa sunnah namun tidak Allah bukakan dalam amal sedekah hartanya dan seterusnya.
Teruslah Tebar Kebaikan
Berkaitan dengan ini disebutkan dalam riwayat dari Jabir, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, bersabda,
كُلُّ مَعْرُوفٍ صَدَقَةٌ
“Setiap kebaikan adalah sedekah.” (HR. Bukhari, no. 6021. Diriwayatkan pula oleh Muslim, no. 1005 dari hadits Hudzaifah). Karena setiap kebaikan adalah sedekah maka teruslah tebar kebaikan kapanpun, dimanapun, dan kepada siapapun.
Ada banyak riwayat dari Nabi ﷺ dalam amal kebaikan. Diantaranya hadits dari Abu Dzarr dia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,
تَبَسُّمُكَ فِى وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ.
“Tersenyummu diwajah saudaramu untukmu adalah sedekah.”
وَأَمْرُكَ بِالْمَعْرُوفِ وَنَهْيُكَ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ
“Kamu menyuruh kepada yang ma’ruf dan melarang dari yang munkar adalah sedekah.”
وَإِرْشَادُكَ الرَّجُلَ فِي أَرْضِ الضَّلَالِ لَكَ صَدَقَةٌ
“Kamu menunjukkan jalan kepada orang yang tersesat jalan itu sedekah.”
وَبَصَرُكَ لِلرَّجُلِ الرَّدِيءِ الْبَصَرِ لَكَ صَدَقَةٌ
“Dan kamu menuntun orang yang penglihatannya rabun adalah sedekah untuk kamu.”
وَإِمَاطَتُكَ الْحَجَرَ وَالشَّوْكَةَ وَالْعَظْمَ عَنْ الطَّرِيقِ لَكَ صَدَقَةٌ
“Dan kamu menyingkirkan bebatuan atau duri atau tulang dari jalan sedekah untuk kamu.”
وَإِفْرَاغُكَ مِنْ دَلْوِكَ فِي دَلْوِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ
“Dan kamu menuangkan air dari ember untuk ember saudaramu, itu adalah merupakan sedekah.” (HR. At-Tirmidzi no. 1956).
Sekiranya seseorang menanam tanaman, lalu tanaman itu tumbuh memberikan manfaat bagi makhluk-makhluk Allah ﷻ, niscaya hal itu menjadi sedekah baginya. Dari Jabir bin Abadullah z berkata, bahwa Nabi ﷺ bersabda,
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا إِلَّا كَانَ مَا أُكِلَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةً، وَمَا سُرِقَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةً، وَلَا يَرْزَؤُهُ أَحَدٌ إِلَّا كَانَ لَهُ صَدَقَةً.
“Tidaklah seorang muslim menanam tanaman, kecuali apa yang dimakan darinya itu adalah sedekah untuknya, apa yang dicuri darinya adalah sedekah untuknya, dan apa yang diambil seseorang juga menjadi sedekah baginya.” (HR. Muslim, no. 1552).
Dalam riwayat lain disebutkan,
وَفيِ رِوَايَةٍ لَهُ: فَلَا يَغْرِسُ الْمُسْلِمُ غَرْسًا، فَيَأْكُلَ مِنْهُ إِنْسَانٌ وَلَا دَابَّةٌ وَلَا طَيْرٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ صَدَقَةً إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
“Tiada seorang muslim yang menanam tanaman, kemudian ada yang makan darinya baik manusia, hewan ternak atau burung, atau yang lainnya kecuali menjadi sedekah baginya sampai hari kiamat.” (HR. Al-Bukhari, no. 2320, 6012. Muslim no. 1552).
Adakah diantara kita yang sanggup dalam setiap harinya bersedekah dengan harta yang dimilikinya?
Tak Perlu Gelisah
Kita yang tidak memiliki harta banyak tidak perlu gelisah. Ada banyak pintu kebaikan yang Allah ﷻ berikan kepada umat Nabi Muhammad ﷺ seperti dialog para sahabat dengan Nabi ﷺ. Dari Abu Dzar, ia berkata,
أَنَّ نَاسًا مِنْ أَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- قَالُوا لِلنَّبِىِّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- يَا رَسُولَ اللَّهِ ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُورِ بِالأُجُورِ يُصَلُّونَ كَمَا نُصَلِّى وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُومُ وَيَتَصَدَّقُونَ بِفُضُولِ أَمْوَالِهِمْ. قَالَ « أَوَلَيْسَ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لَكُمْ مَا تَصَّدَّقُونَ إِنَّ بِكُلِّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةً وَكُلِّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةً وَكُلِّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةً وَكُلِّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةً وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنْ مُنْكَرٍ صَدَقَةٌ وَفِى بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ ». قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيَأْتِى أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُونُ لَهُ فِيهَا أَجْرٌ قَالَ « أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِى حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ فِيهَا وِزْرٌ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِى الْحَلاَلِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ.
“Sesungguhnya sebagian dari para sahabat Rasulullah ﷺ berkata kepada Nabi ﷺ, “Wahai Rasulullah, orang-orang kaya lebih banyak mendapat pahala, mereka mengerjakan shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, dan mereka bershodaqoh dengan kelebihan harta mereka”. Nabi ﷺ bersabda, “Bukankah Allah telah menjadikan bagi kamu sesuatu untuk bersedekah? Sesungguhnya tiap-tiap tasbih adalah sedekah, tiap-tiap tahmid adalah sedekah, tiap-tiap tahlil adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah kemungkaran adalah sedekah dan persetubuhan salah seorang di antara kamu (dengan istrinya) adalah sedekah“. Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah (jika) salah seorang di antara kami memenuhi syahwatnya, ia mendapat pahala?” Rasulullah ﷺ menjawab, “Tahukah engkau jika seseorang memenuhi syahwatnya pada yang haram, dia berdosa. Demikian pula jika ia memenuhi syahwatnya itu pada yang halal, ia mendapat pahala”. (HR. Muslim no.2376)
Contoh yang Baik
Memberikan contoh yang baik, maka baginya kebaikan (pahala) dengan kebaikan yang sama. Saat kita sudah berada pada kebaikan (diatas hidayah), maka tunjukilah saudara kita kepada kebaikan yang kita jalani. Dari Abu Mas’ud Uqbah bin Amr Al-Anshari, dia berkata Nabi ﷺ bersabda,
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893).
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,
مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا
“Barangsiapa yang menyeru kepada petunjuk, maka dia mendapatkan pahala sebagaimana pahala-pahala orang yang mengikutinya, tidak mengurangi pahala-pahala mereka sedikit pun. (HR. Muslim, no. 2674).
Bukan sebaliknya, saat kita berada pada jalan yang menyimpang jangan pernah terbesit mengajak saudara kita pada kesesetan yang kita lakukan karena kita akan mendapatkan dosa jariyah. Dilanjutkan pada hadits berikutnya,
وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلاَلَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا
Dan barangsiapa menyeru kepada kesesatan, maka dia mendapatkan dosa sebagaimana dosa orang-orang yang mengikutinya, tidak mengurangi dosa-dosa mereka sedikit pun juga.” (HR. Muslim, no. 2674).