Percaya Zodiak Termasuk Perbuatan Syirik

Bismillah washalatu was salamu ‘ala rasulillah, wa ba’du.

Pembaca yang semoga dirahmati oleh Allah ﷻ, setiap tahun selalu marak tersebar berita-berita tentang ramalan masa depan, biasanya ramalan yang muncul dan menjadi topik hangat untuk diperbincangkan muncul di awal tahun yaitu ramalan tentang peristiwa apa saja yang akan terjadi di tahun tersebut. Salah satu ramalan yang paling sering dicari dan diminati kebanyakan orang adalah ramalan tentang zodiak.

Pengertian Zodiak

Zodiak merupakan bagian dari ilmu astrologi yang mengamati pergerakan benda-benda langit lalu dikait-kaitkan untuk mengetahui nasib manusia. Di dalam zodiak biasanya terdapat penjelasan tentang keadaan atau nasib kehidupan pribadi seseorang sesuai dengan tanggal ia dilahirkan. Pada ramalan zodiak biasanya dijelaskan bagaimana tentang karir dirinya, rezekinya, hubungan asmaranya, sifat dan karakter dirinya,atau hari-hari keberuntungannya.

Di dalam syariat Islam ilmu tentang perbintangan disebut juga dengan ilmu nujum yang terlarang. Ilmu nujum yaitu ilmu untuk mencari petunjuk pada keadaan-keadaan bintang untuk meramalkan kejadian-kejadian di bumi.[1] Zodiak termasuk kedalam ilmu nujum (perbintangan), akan tetapi ilmu tentang perbintangan ini hanya diperbolehkan dalam tiga keadaan, sebagai hiasan langit, pelempar setan, dan penunjuk arah.

Ilmu Nujum yang Diperbolehkan

Allah ﷻ berfirman, “Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang,dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan,”(Q.S. al-Mulk [67]: 5). Allah ﷻ juga berfirman, “Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut.”(Q.S. al-An’am [6]: 97)

Imam Bukhari dalam kitab shahih-nya, bahwa Imam Qatadah mengatakan, “Allah ﷻ menciptakan bintang-bintang untuk tiga hal: sebagai hiasan bagi langit, sebagai alat untuk melempar setan, dan sebagai tanda untuk penunjuk arah. Barangsiapa yang meyakini selain itu dalam hal ini maka dia telah keliru, menyia-nyiakan bagiannya, dan memaksakan diri untuk mengetahui apa yang berada di luar batas pengetahuannya.” (H.R al-Bukhari secara Mu’allaq). Maka selain dari tiga hal yang disebutkan tersebut maka ilmu nujum dilarang.

Zodiak termasuk kedalam ilmu nujum yang dilarang syariat Islam karena di dalamnya terdapat perkara-perkara yang mana hal itu hanya Allah yang mampu melakukannya, diantaranya adalah pengakuan mengetahui perkara ghaib, padahal pengetahuan tentang hal-hal ghaib ini hanya kekuasaan Allah ﷻ semata, tidak ada makhluk di muka bumi ini yang dapat mengetahui perkara ghaib kecuali para nabi dan rasul-Nya yang Allah kehendaki.

Allah ﷻ berfirman, “Katakanlah: “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah”,” (Q.S. an-Naml [27]: 65)

Di ayat lain Allah ﷻ berfirman,“(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu.Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.”(Q.S. al-Jin [72]: 26-27)

Pada ramalan zodiak juga terdapat keyakinan bahwa ada selain Allah yang dapat mengatur dan mengendalikan alam semesta ini, dimana sesungguhnya mengatur, mengurus dan mengendalikan seluruh alam semesta ini hanyalah Allah saja yang mampu[2], dan tidak ada satupun dari ciptaan-Nya yang mampu mengendalikan seluruh alam semesta ini.

Hukum Mendatangi Dukun

Zodiak pada hakikatnya sama seperti perdukunan yang dapat meramal untuk mengetahui perkara ghaib. Bagi seseorang yang membaca zodiak kemudian meyakini apa yang dijelaskan di dalam zodiak tersebut ataupun hanya sekedar iseng saja membaca zodiak tersebut maka hal itu tidak dibolehkan dan hukuman bagi yang membaca zodiak sangatlah berat[3]

Rasulullah ﷺ bersabda, “Siapa yang mendatangi dukun lalu membenarkan apa yang dikatakannya maka dia telah kafir (ingkar) terhadap wahyu yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (H.R. Abu Daud 3904 dan Ahmad 2/408, 429, dan 476)

Pada riwayat lain Rasulullah ﷻ bersabda, “Barang siapa yang mendatangi tukang ramal lalu dia bertanya kepadanya tentang sesuatu, lalu dia mempercayai apa yang dikatakannya, maka tidak diterima sholatnya selama empat puluh hari.” (H.R. Muslim 2230)

Selain itu bagi seseorang yang meyakini tentang ramalan pada zodiak, berarti ia telah menggantungkan nasibnya kepada sesuatu yang tidak pasti dan tidak memberikan dampak apapun terhadap dirinya[4]. Seperti saat seseorang membaca zodiak kemudian dia mengikuti arahan pada zodiak tersebut apa saja yang menguntungkan bagi dia dan dia juga takut apa saja yang dapat membawa keburukan bagi dirinya, maka hal ini termasuk kedalam tathayyur yaitu meramal suatu keburukan atau kebaikan dengan sesuatu yang dilihat atau didengar[5].

Pada tradisi orang Arab jahiliyyah dahulu tathayyur dilakukan dengan menggunakan burung, misalnya jika seorang ingin pergi kearah barat kemudian sebelum pergi dia menerbangkan seekor burung terlebih dahulu, jika burung itu juga terbang kearah barat maka dia akan mendapatkan keselamatan, akan tetapi jika terbangnya kearah sebaliknya yaitu kearah timur maka dia akan mendapatkan kecelakaan[6].

Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwa thiyarah merupakan perbuatan kesyirikan, beliau bersabda, “Thiyarah adalah syirik, thiyarah adalah syirik, dan tidak seorang pun dari kita kecuali hanya saja Allah menghilangkannya dengan tawakal.” (H.R. Ahmad 3687, Abu Dawud 3910, at-Tirmidzi 1614, dan Ibnu Majah 3538)

Allah ﷻ juga menjelaskan bahwa segala sesuatu apa yang terjadi semuanya atas ketetapanNya, Allah ﷻ  berfirman,“Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.” (Q.S. al-A’raf [7]: 131)

Maka dari itu meyakini apa yang terkandung di dalam zodiak ini adalah perbuatan syirik. Zodiak tidak memberikan dampak apapun dan tidak sedikitpun memberikan manfaat ataupun menolak kemudharatan. Bahkan jika seseorang meyakini apa yang ada di dalam zodiak, maka pada dirinya terkandung sikap pesimis karena segala tindakannya mesti bergantung pada ketidakjelasan ramalan zodiak.

Ketahuilah bahwa apa yang terjadi pada seluruh alam semesta ini baik mengatur dan mengendalikan semuanya atas kehendak Allah ﷻ. Dialah yang telah menciptakan kebaikan dan keburukan, dan hanya Dialah yang dapat memberikan manfaat atau menolak kemudharatan.

Semoga Allah memberikan taufik dan menjaga kaum muslimin dimanapun mereka berada agar terhindar dari perbuatan-perbuatan yang dapat merusak keimanan seorang Muslim.

Wallahu ta’ala a’lam

 

Much Diki Mualimin

Mahasiswa Ahwal Syakhshiyah

Universitas Islam Indonesia

 

Marâji’:

[1] Syaikh Abdurrahman bin Hasan Alu asy-Syaikh. Fathul Majid. Jakarta:  Pustaka Sahifa. 2010. Cet. Ke-3. hal. 748

[2] Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan. Kitab Tauhid. Jakarta Timur: Ummul Qura. 2019. Cet. Ke-15. hal. 31-36

[3] https://youtu.be/HFOYIapwqog

[4] Asy-Shaikh Shalih bin Fauzan bin ‘Abdullah al-Fauzan. Ringkasan Syarah KitabTauhid. Yogyakarta: Pustaka Al Haura’. 1433 H. Cet. Ke-1. hal. 310

[5] Ibid. hal. 293

[6] https://youtu.be/un4R0f6jowM

Mutiara Hikmah

Nawas bin Sam’an, Nabi ﷺ bersabda,

الْبِرُّ حُسْنُ الْخُلُقِ وَالإِثْمُ مَا حَاكَ فِى نَفْسِكَ وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ

Kebaikan adalah dengan berakhlak yang mulia. Sedangkan kejelekan (dosa) adalah sesuatu yang menggelisahkan jiwa. Ketika kejelekan tersebut dilakukan, tentu engkau tidak suka hal itu nampak di tengah-tengah manusia.” (H.R. Muslim no. 2553)

Download Buletin klik disini

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *