JAGALAH ALLAH, NISCAYA ALLAH AKAN MENJAGAMU
JAGALAH ALLAH, NISCAYA ALLAH AKAN MENJAGAMU
Oleh: Abdurrahman Triadi Putro
Para pembaca yang semoga dirahmati Allah ﷻ. Sesungguhnya pokok kebahagiaan seorang hamba di dalam kehidupan ini dan pokok kemenangan di dunia dan akhirat yaitu hamba tersebut menjadi orang yang menjaga batasan-batasan Allah ﷻ, menjaga perintah-perintah-Nya, dan menjaga dirinya dalam ketaatan kepada-Nya. Barangsiapa yang melakukan hal-hal tersebut, yaitu dia telah menjaga Allah ﷻ, niscaya Allah ﷻ akan menjaganya. Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah ﷻ, maka Allah ﷻ akan melindunginya.
Sesungguhnya menjaga Allah ﷻ yaitu menjaga batasan-batasan-Nya, hak-hak-Nya, perintah-perintah-Nya, dan larangan-larangan-Nya. Menjaga hal-hal tersebut yaitu dengan berharap pahala terhadap perintah-perinrah-Nya yang dikerjakan, menjauh terhadap larangan-larangan-Nya, dan tidak melampaui batas terhadap batasan-batasan yang telah Allah ﷻ tetapkan. Barangsiapa yang melakukan hal-hal ini, maka dia termasuk kedalam orang-orang yang menjaga batasan-batasan Allah ﷻ yang mana Allah ﷻ telah puji mereka di dalam kitab-Nya, al-Qur’an. Allah ﷻ berfirman, “Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya). (Yaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat.” (Q.S. Qâf [50]: 32-33). Tafsir kata ‘al-hafizh’ dalam ayat ini adalah orang yang menjaga perintah-perintah Allah, dan dengan menjaga dari dosa-dosa yang dia lakukan dengan bertaubat dari dosa-dosa tersebut.
Para pembaca yang semoga dirahmati Allah ﷻ. Diantara perkara yang paling agung dari perintah-perintah Allah agar dapat dijaga adalah shalat. Karena shalat adalah tiang penegak agama dan rukun islam yang paling agung setelah 2 kalimat syahadat. Allah ﷻ telah memerintahkan kita untuk menjaga shalat kita. Allah ﷻ berfirman, “Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’.” (Q.S. al-Baqarah [2]: 238). Allah ta’ala juga memuji orang-orang yang menjaga shalatnya, “Dan orang-orang yang memelihara shalatnya.” (QS. Al-Ma’arij: 34).
Barangsiapa yang menjaga batasan-batasan Allah ﷻ dan perhatian terhadap hak-hak Allah, maka Allah ﷻ akan menjaganya. Sebagaimana terdapat sebuah kaidah agung dalam agama kita, “al-jaza’u min jinsil ‘amal”. Yaitu balasan yang didapat sesuai dengan amal yang dilakukan.
Dua Bentuk Penjagaan Allah ﷻ
Penjagaan Allah ﷻ yang akan didapat oleh seorang hamba yang telah bersungguh sungguh menjaga batasan-batasan Allah ﷻ tersebut ada 2 macam, yaitu: Bentuk pertama dari pejagaan Allah ﷻ adalah penjagaan-Nya bagi orang tersebut dalam perkara-perkara dunia. Bentuknya seperti penjagaan kepada fisiknya, anaknya, istrinya, dan hartanya. Allah ﷻ berfirman, “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.” (Q.S. ar-Ra’du [13]: 11).
Ibnu ‘Abbas menafsiri ayat ini, “Mereka (yang menjaga orang itu) adalah para malaikat, mereka menjaga dengan perintah Allah ﷻ. Apabila ketetapan (kematian) telah datang (bagi orang itu), maka para malaikat itu beralih darinya.”. Ali bin Abi Thalib juga menafsiri ayat di atas “Sesungguhnya bersama setiap orang terdapat 2 malaikat yang keduanya menjaga orang tersebut sebelum datangnya ketetapan (kematian). Apabila telah datang ketetapan itu, maka kedua malaikat tersebut beralih dari orang tersebut. Sesungguhnya kematian (bagi orang tersebut) adalah tameng yang sangat kokoh.”.
Bentuk kedua dari penjagaan Allah ﷻ yang mana penjagan ini merupakan penjagaan yang paling mulia, yaitu penjagaan Allah ﷻ kepada seorang hamba dalam agama dan keimanannya. Allah menjaganya dalam hidupnya dari syubhat-syubhat yang memalingkan dan dari syahwat-syahwat yang haram. Allah ﷻ juga menjaga agamanya ketika menjelang wafatnya sehingga wafatlah ia dalam keadaan beriman.
Doa Agar Mendapatkan Penjagaan Allah ﷻ
Sebagaimana hal ini dilandasi oleh sebuah hadits dari Ibnu Mas’ud, bahwasanya Nabi ﷺ berdoa, “Allahummah fazhnii bil islaam qoo’idan, wahfazhnii bil islaam qoo’iman, wahfazhnii bil islaam rooqidan, wa laa tuthi’ ‘aduwwan haasidan”. Artinya: “Ya Allah jagalah aku dengan islam ketika dalam keadaan duduk. Jagalah aku dengan islam ketika dalam keadaan berdiri. Jagalah aku dengan islam ketika dalam keadaan tidur. Janganlah Engkau berikan kepadaku musuh yang hasad.” (Hadits ini dikeluarkan oleh al-Hakim dalam Mustadrak-nya).
Kita sebagai seorang muslim hendaknya mengetahui bahawasanya kebutuhan kita kepada penjagaan Allah dalam kehidupan dunia dan akhirat adalah kebutuhan terbesar dan sangatlah diperlukan di dalam kehidupan kita. Sehingga wajib bagi kita menempuh sebab-sebab penjagaan Allah kepada diri kita. Hendaklah kita menjadi orang-orang yang menjaga diri dalam ketaatan kepada Allah, dengan menjaga batasan-batasan dan perintah-perintah-Nya, agar Allah subhanahu wa ta’ala berkenan menjaga diri kita, menjaga harta kita, menjaga istri dan anak kita, serta menjaga dunia dan akhirat kita.
Para pembaca yang semoga dirahmati Allah ﷻ. Kebutuhan kita terhadap penjagaan Allah diperlukan di setiap pagi dan sore hari, setiap siang dan malam hari, setiap berdiri dan duduk, serta di segala waktu dan kondisi kita. Oleh karena itu, sebagaimana terdapat sebuah hadits yang diriwayatkan dalam Sunan Abu Dawud, Sunan Ibnu Majah, dan selain keduanya, dari hadits Ibnu Umar, bahwasanya Nabi ﷺ mengajarkan kepada sahabatnya sebuah doa yang hendaknya dibaca di waktu sore dan pagi hari, dan tentunya hal ini juga ditujukan kepada kita sebagai umatnya,
Beliau ﷺ berdoa, “Allahumma innii as’alukal ‘afwa wal ‘aafiyata fid dunyaa wal aakhiroh. Allahumma innii as’aluka’ ‘afwa wal ‘aafiyata fii diinii wa dunyaaya wa ahlii wa maalii. Allahummastur ‘aurootii wa aamin rou’aatii. Allahummah fazhnii min baini yadayya, wa min kholfii wa ‘an yamiinii wa ‘an syimaalii wa min fauqii, wa a’uudzu bi’azhomatika an ughtaala min tahtii.”. Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ‘afiyah (kesehatan dan keselamatan) di dunia dan di akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ampunan dan ‘afiyah didalam agamaku, duniaku, keluargaku, dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku dan jagalah penglihatanku. Ya Allah, jagalah aku dari apa yang ada diantara tanganku, dari belakangku, dari sebelah kananku, dari sebelah kiriku, dan dari atasku. Aku berlindung dengan keagungan-Mu dari ditenggelamkan dari bawahku.”
Beliau Nabi kita tercinta, Nabi Muhammad ﷺ berdoa kepada Allah ﷻ agar dijaga oleh Allah ﷻ, di tiap pagi dan sore hari. Lalu bagaimanakah dengan kita ? Kebutuhan kita terhadap penjagan Allah ﷻ sangatlah penting di segala kondisi dan waktu kita. Oleh karena itu, jagalah Allah ﷻ, niscaya Allah ﷻ akan menjagamu. Jagalah perintah-perintah, larangan-larangan, batasan-batasan yang telah Allah ﷻ tetapkan, maka Allah ﷻ akan menjaga kita dalam perkara-perkara dunia dan agama kita, dalam kehidupan dunia dan akhirat kita.
Semoga setelah berlalunya bulan Ramadhan ini, selain meningkatkan intensitas dan kesungguhan amal-amal shalih kita di dalamnya, kita juga dapat semakin memupuk keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah ﷻ. Kita meyakini bahwasanya penjagaan Allah ﷻ sangatlah kita butuhkan dalam kehidupan kita, maka hendaklah kita menjadi orang-orang yang menjaga batasan-batasan Allah ﷻ dan syariat-yariat Allah. Jagalah Allah, niscaya Allah ﷻ akan menjagamu.[]
Mutiara Hikmah
Dari Abu Hurairah, Nabi ﷺ berdo’a,
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْفَقْرِ وَالْقِلَّةِ وَالذِّلَّةِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kefakiran, kemiskinan, kehinaan. Dan aku berlindung kepada-Mu jangan sampai aku mendzalimi atau didzalimi.” (HR. Ahmad 8053, Abu Daud 1546 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Marâji’:
https://al-badr.net/detail/G2bL35rfKj
https://al-badr.net/detail/stP9BGc6rZT0
(dengan beberapa penyesuaian)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!