OBAT HATI YA AL-QUR’AN!
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hari mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingat-
lah hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram”. (QS al-Ra’d [13]: 28)
Beberapa waktu yang lalu bulan Ramadhan telah meninggalkan kita, yang mana dalam bulan
tersebut banyak keistimewaan didalamnya. Diturunkannya al-Qur’an di bulan Ramadhan merupakan
salah satu bukti ke istimewaan bulan Ramadhan. Dibulan yang suci itu pula terbentuk sebuah kebiasaan
yang sangat menakjubkan, yaitu hampir setiap orang Muslim berlomba-lomba mengkhatamkan al-Qur’an
di bulan tersebut.
Sebab itu setiap waktu dan kesempatan selalu digunakan untuk membaca al-Qur’an. Dengan satu
keinginan dan tujuan yaitu agar sebelum lebaran tiba sudah khatam membaca al-Qur’annya. Walau
pastinya banyak godaan ketika menjalaninya bahkan semangat pun sering surut, perut lapar atau bahkan
kekenyangan sering menjadi kendala dan godaan.
Dalam prosesnya memang terkadang niat hati kita sering melenceng ketika membaca al-Qur’an,
apalagi ketika ada yang menanyakan “sudah berapa juz baca al-Qur’annya?”. Namun hal tersebut
merupakan hal yang lumrah terjadi karena itu merupakan proses pembelajaran bagi diri kita, asalkan kita
terus berusaha meluruskan niat awal yaitu mendapatkan ridha dari Allah semata.
Hari demi hari pun berlalu, tak terasa sebulan telah kita lalui, takbir pun berkumandang di segala
penjuru. Tentu yang kita rasakan adalah kebahagiaan telah berhasil menjalankan ibadah puasa sebulan
lamanya. bahagia juga dirasakan karena dapat merayakan hari kemenangan dari segala yang telah kita
lakukan dan hadapi selama bulan Ramadhan berlangsung.
Setelah semua itu berlalu kita pun kembali pada kesibukan kita masing-masing seperti
sebelumnya, entah itu kerja, belajar, berkarya dan sebagainya. Disaat seperti ini lah kita sering terlupakan
pada kebiasaan yag telah kita lakoni selama sebulan disaat Ramadhan, seperti halnya membaca al-Qur’an
disetiap waktu dan tempat.
Ramadhan adalah Sekolah
Perlu kita sadari bersama bahwa bulan Ramadhan bukan hanya bulan yang istimewa, namun
mempunyai makna dan efek lebih dari sebuah kata tersebut. Kalau kita mencoba memikir lebih dalam
tentang bulan Ramadhan, disaat berlangsungnya bulan tersebut maka banyak amalan yang dilakukan
secara rutin, kemudian rutinitas tersebut menjadi sebuah kebiasaan.
Begitu pula disaat kita berada disebuah sekolah banyak kebiasan yang dilakukan secara
berulang-ulang saat mendidik kita selama berada disekolah tersebut. Tujuan dari itu semua tidak lain agar
kita menjadi terbiasa dengan apa yang di amalkan semasa bersekolah. Demikian dapat kita ibaratkan
bahwa bulan Ramadhan seperti sebuah sekolah.
Salah satu kebiasaan yang kita pelajari dan lakoni ketika Ramadhan yaitu membaca al-Qur’an.
Sehingga perlu kita jaga dan teruskan kebiasaan baik yang telah kita lakukan ketika Ramadhan beberapa
waktu yang lalu. Hal ini perlu terus kita ingat karena tidak sedikit dari kita ketika kembali kepada
kesibukannya diluar Ramadhan maka kita sering lupa dengan kebiasaan baik seperti membaca al-Qur’an.
Walau memang ada diantara kita yang sangat minim waktu kosong atau luangnya disetiap
harinya. Namun segalanya dapat disiasati ketika telah ada niat dan kemauan untuk melaksanakannya.
Salah satu tips bagi kita yang sangat sibuk, kita bisa mengambil sedikit waktu membaca al-Qur’an
sebelum shalat subuh atau sesudah shalat subuh karena pada waktu itu sangat baik untuk meningkatkan
konsentrasi dan menjernihkan pikiran.
Selanjutnya kalaupun kita terlalu tergesa-gesa di pagi hari atau tidak ada waktu luang, kita bisa
menggunakan waktu jam istirahat kerja atau ketika selesai shalat fardhu. Dan ada satu waktu lagi yang
sangat bagus yaitu ketika kita ingin tidur, mungkin bagi sebagian orang ini merupakan hal yang sulit tapi
kalau kita mencoba dan membiasakannya ini merupakan rutinitas yang menyenangkan dan menenangkan
bagi hati dan pikiran.
Berapa ayat pun yang dibaca tetap bernilai ibadah, bahkan satu huruf pun tetap bernilai
ibadah.
Abdullah bin Mas’ud berkata: “Rasulullah bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10
kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf
dan Miim satu huruf.” (HR Tirmidzi)
Akan lebih bagus lagi disetiap kesempatan kita dapat mendengarkan lantunan ayat suci al-Qur’an,
karena hal tersebut bukan hal yang mustahil di tengah perkembangan teknologi seperti saat ini.
Jadi pada intinya ketika takbir kemenangan berkumandang bukan berarti juga sebagai akhir kita
melakukan rutinitas atau amalan baik selesai atau berhenti sampai disitu saja. Namun itu merupakan garis
awal kita untuk melihat hasil dari pendidikan sekolah Ramadhan selama sebulan lamanya, yang mana hal
tersebut akan kembali diperbaiki di Ramadhan berikutnya.
Satu pesan penting yang perlu kita perhatikan lagi bagi kita yang belum mengkhatamkan al-
Qur’an ketika bulan Ramadhan bukan berarti kita gagal. Karena perlu kita ingat yang dinilai bukan berapa kali khatamnya namun niat dan seberapa banyak kita telah membaca al-Qur’an dan mengingat-Nya.
Manfaat Membaca Al-Qur’an
Sering kita dengar al-Qur’an adalah obat (terutama obat hati), al-Qur’an pun juga sebagai
tuntunan hidup. Namun pernahkah kita berusaha mencari lebih banyak apa saja manfaat dari al-Qur’an
ketika kita membacanya. Karena semakin banyak kita tahu akan kebaikan sesuatu maka kita akan menjadi
lebih cinta.
Lebih baik lagi kita mengamalkan apa yang terkandung dalam al-Qur’an agar dapat
membuktikan manfaat dari apa yang disampaikan di dalam al-Qur’an. Dengan cara memahaminya secara
detail dan rinci dari memahami bahasanya, cara bacanya sampai tafsirnya. Sungguh indah ketika kita
dapat menghayati setiap isinya dan mendengarkan setiap baitnya.
Untuk menambah motivasi kita, perlu kita ingat bahwa telah diriwayatkan oleh Muslim bahwa
dari Abi Umamah ,
Ia berkata: “aku mendengar Rasulullah bersabda, ‘bacalah olehmu al-Qur’an,
sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafaat pada hari kiamat bagi para pembacanya
(penghafalnya)”.
Selain itu banyak manfaat dari membaca al-Qur’an yang dapat kita dapatkan, beberapa darinya
yaitu:
1) Menjadi manusia yang baik. Sesuai dengan apa yang telah ditegaskan oleh Rasulullah bahwa,
“Sebaik-baiknya kalian adalah yang mempelajari al-Qur’an dan yang mengajarkannya (HR Bukhari).
2) Memberikan ketenangan dan kedamaian. Sebagaimana firman Allah dalam surah al-Ra’d
ayat 28, yang artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hari mereka menjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingat-lah hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram” (QS al-Ra’d [13]:
28).
3) Mendapatkan derajat yang lebih tinggi. Sesuai dengan hadits Rasulullah yang berbunyi,
“Orang yang ahli dalam al-Qur’an akan bersama dengan para malaikat pencatat yang mulia lagi taat.
Dan orang yang terbata-bata membaca Al-Qur’an dan dia berusaha payah mempelajarinya, maka
baginya dua pahala.” (HR Bukhari)”.
4) Mendapatkan sakinah, rahmat, serta dinaungi para malaikat, yang mana hal-hal tersebut
berdasarkan dari hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, yang berbunyi, “tidaklah suatu kaum berkumpul
disuatu masjid-masjid Allah, mereka membaca al-Qur’an dan mempelajarinya kecuali akan turun kepada
mereka ketentraman, mereka diliputi dengan rahmat, malaikat mengelilingi mereka dan Allah menyebut-
nyebut mereka dihadapan makhluk yang ada disisi-Nya”
5) Mendapatkan syafa’at pada hari kiamat. Hal ini didasarkan kepada hadits Nabi yang
diriwayatkan oleh Muslim yang berbunyi, “bacalah A-Qur’an! Sesungguhnya ia pada hari kiamat akan
datang memberikan syafa’at kepada pembacanya”(HR Muslim)
6) Membaca al-Qur’an bagaimanapun akan mendatangkan kebaikan. Aisyah meriwayatkan bahwa
Rasulullah bersabda: “Seorang yang lancar membaca Al Quran akan bersama para malaikat yang
mulia dan senantiasa selalu taat kepada Allah, adapun yang membaca al-Quran dan terbata-bata di
dalamnya dan sulit atasnya bacaan tersebut maka baginya dua pahala” (HR Muslim).
Demikian beberapa manfaat yang akan kita dapatkan ketika kita terus dan terus membaca dan
mempelajari al-Qur’an tanpa henti. Oleh karena itu jangan berhenti sampai diakhir Ramadhan saja amalan
membaca al-Qur’an tersebut, namun di hari-hari biasa ini mari kita jadikan menjadi hari yang istimewa
pula dengan menghiasinya dengan membaca al-Qur’an.
Masih banyak manfaat dan keistimewaan dari para pembaca dan orang-orang yang mempelajari
al-Qur’an. Mari kita jadikan al-Qur’an menjadi ruh dalam diri kita, yang mana segala perkataannya dan
perbuatannya selalu berlandaskan dan didasari oleh al-Qur’an dan selalu menenteramkan hati.
Mari kita bersama-sama mempelajari al-Qur’an tanpa lihat batas umur dan waktu. Dimana ada
kemauan disana pasti ada jalan, semoga dengan sedikit tulisan ini kita dapat saling mengingatkan dan
menjadi orang yang lebih baik, amin ya Rabb.[]
Husnan Budiman
PAI FIAI UII
Mutiara Hikmah
Abdullah bin Abbas berkata, “Allah telah menjamin bagi siapa yang mengikuti al-Qur’an, tidak akan
sesat di dunia dan tidak akan merugi di akhirat”, kemudian beliau membaca ayat: (artinya) “Lalu barang
siapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka”. (QS Thâhâ [20]: 123)
(Atsar shahih diriwayatkan di dalam kitab Mushannaf Ibnu Abi Syaibah).