PETUNJUK AL-QUR’AN TENTANG DASAR-DASAR KEDOKTERAN

Menyingkirkan Berbagai Unsur yang Dapat Membahayakan Kesehatan
Contoh ajaran yang disebutkan di dalam al-Qur’an adalah pemberian izin khusus bagi orang yang berihram untuk mencukur rambut karena ada gangguan (kutu) di kepalanya. Padahal, hukum asalnya orang yang sedang berihram dilarang mencukur rambut.
Inilah contoh menjaga kesehatan dengan menghilangkan sumber penyakit. Penerapan lain dari pelajaran ini ialah dengan cara menjaga kebersihan, mengatur sanitasi dan pengelolaan sampah, menghindari asap rokok dan polusi berlebihan, pemberantasan hewan yang menyebarkan penyakit, dan lain sebagainya.
Pada bagian penutup dari kaidah ke-40 di kitab Qawaidul Hisan, penulis kitab ini menjelaskan,

“Secara umum seluruh syariat bermuara kepada maslahat bagi hati, ruh, akhlak, badan, harta, dunia, dan akhirat. Wallahu a’lam.”

Pengobatan Orang Sakit
Ibnul Qoyim menyebutkan teori pengobatan orang sakit. Teori ini berlaku dalam semua tindakan pengobatan orang yang sakit, baik sakit fisik maupun sakit hati. Kata Ibnul Qoyim,

“Menjaga kesehatan berporos pada 3 hal: 1). Menjaga kekuatan حفظ القوة)), 2). Perlindungan dari sesutau yang memperparah sakitnya (والحمية عن المؤذى) dan 3). Membersihakan sumber penyakit (واستفراغ المواد الفاسدة). Dan para dokter selalu memperhatikan 3 prinsip ini. (Ighatsah al-Lahafan, 1/16).”

Menggali Lebih Jauh
Al-Quran berisi petunjuk menjaga kesehatan yang bersifat global. Adapun berbagai cara detil untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit tidak dijelaskan panjang lebar di dalam al-Qur’an. Tentu hal ini dapat kita pahami dan justru menunjukkan kebijaksanaan dari Allah.
Masih di kitab Qawaidul Hisan, pada kaidah ke-23 dijelaskan bahwa petunjuk al-Qur’an terdiri dari 2 macam:
Pertama, memberi petunjuk kepada perintah, larangan, atau berita yang telah dikenal dalam syariat maupun ‘urf.
Kedua, memberi petunjuk untuk mengungkap segala hal yang bermanfaat dari prinsip yang telah dijelaskan, kemudian para hamba berpikir mengembangkan prinsip tersebut untuk mengambil manfaat yang banyak darinya.
Yang sedang kita bahas merupakan bentuk bimbingan Al-Qur’an jenis kedua. Dengan demikian -dalam konteks kesehatan- yang perlu kita lakukan adalah mengembangkan ilmu kesehatan seluas-luasnya dalam rangka mengambil manfaat duniawi maupun ukhrawi.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *