Bekal Ramadhan

Bismillâhi walhamdulillâhi wash-shalâtu wassalâmu ‘alâ rasûlillâh,

Saudaraku yang berbahagia, semoga Allah ﷻ  senantiasa merahmati kita, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allâh ﷻ dan hendaklah senantiasa ingat, bahwa sebagai seorang muslim kita diwajibkan untuk senantiasa beribadah kepada Allâh ﷻ . Allâh ﷻ berfirman, “Dan beribadahlah kepada Rabbmu sampai datang kematian kepadamu.” (Q.S. al-Hijr [15]: 99) .

Ramadhan sudah tinggal beberapa hari lagi, sudah saatnya kita mempersiapkan bekal untuk menyambut Ramadhan mubarak dengan bekal terbaik. Sudah siapkah bekal Ramadhan kita? Mari kita persiapkan bekal kita tentang apa saja yang harus dipersiapkan dalam menyembut Ramadhan, agar amal shalih yang kita lakukan dibulan tersebut bernilai tinggi disisi Allâh ﷻ.

Bergembiralah dengan Datangnya Ramadhan

Bergembiralah dengan datangnya bulan Ramadhan karena sahabat yang mulia Abu Hurairah radhiyallahu’anhu pernah bercerita. Ketika datang bulan Ramadhan, Rasulullah  ﷺ memberi kabar gembira kepada para sahabat akan datangnya bulan Ramadhan. Beliau bersabda, “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa. Di bulan ini, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan diikat; di sana terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa terhalangi untuk mendapat kebaikannya, berarti dia telah terhalangi untuk mendapatkan kebaikan.” (H.R. Ahmad dalam Al-Musnad (2/385). Dinilai shahih oleh al-Arna’uth dalam Takhrijul Musnad no.8991)

Sekali lagi, bergembiralah dengan datangnya bulan Ramadhan dan harus lebih bersamangat lagi dalam beramal shalih karena amal kebaikan akan dilipatgandakan dengan kelipatan tujuh ratus kali lipat. Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah ﷺ bersabda, “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151)

Ibnu Rajab al-Hambali mengatakan, “Sebagaimana pahala amalan puasa akan berlipat-lipat dibanding amalan lainnya, maka puasa di bulan Ramadhan lebih berlipat pahalanya dibanding puasa di bulan lainnya. Ini semua bisa terjadi karena mulianya bulan Ramadhan dan puasa yang dilakukan adalah puasa yang diwajibkan oleh Allah pada hamba-Nya. Allah pun menjadikan puasa di bulan Ramadhan sebagai bagian dari rukun Islam, tiang penegak Islam.” (Lathaif Al-Ma’arif, hal. 271)[1]

 

Bekal Menyambut Ramadhan

Ada banyak bekal dalam menyambut bulan Ramadhan, berikut beberapa bekal dalam menyambut bulan Ramadhan mubarak: [2]

  1. Ilmu tentang Ramadhan

Ilmu merupakan bekal utama dalam menyambut bulan Ramadhan. Ilmu apa saja yang mesti disiapkan sebelum puasa? Yang utama adalah ilmu yang membuat puasa kita sah, mulai dari, 1) Makna puasa, 2) Hukum puasa Ramadhan, 3) Keutamaan puasa, 4) Hikmah disyariatkannya puasa, 5) Rukun puasa, 6) Awal dan akhir bulan Ramadhan (bulan puasa) 7) Rentang waktu puasa, 8) Syarat sah puasa, 9) Sunnah-sunnah ketika puasa, 10) Orang-orang yang dibolehkan tidak berpuasa, 11) Pembatal-pembatal puasa, 12) Yang bukan merupakan pembatal puasa sehingga dibolehkan melakukannya, 13) Yang dimakruhkan ketika puasa, 14) Beberapa kesalah-pahaman dalam ibadah puasa. Lalu dilengkapi dengan ilmu tentang zakat, idul fitri dan amalan sunnah yang menyertainya. Semoga dengan mempelajarinya, bulan Ramadhan kita menjadi lebih berkah

Imam Bukhari  membuat bab dalam kitabnya, “Bab ‘Ilmu Sebelum Berkata dan Beramal’, dalilnya adalah firman Allah ﷻ, ‘Maka ketahuilah (berilmulah), bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu’.” (QS. Muhammad [47]: 19). Dalam ayat ini, Allah ﷻ memulai dengan berilmu lalu beramal.[3]

Dengan ilmu, orang memiliki panduan untuk bisa beramal dengan benar. Mu’adz bin Jabal a berkata,  “Ilmu adalah pemimpin amal, dan amal adalah pengikut ilmu” (al-Amru bil Ma’ruf wan nahyu anil munkar karya Ibnu Taimiyyah hal.15)

Umar bin Abdil Aziz berkata, “Barangsiapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu, maka ia lebih banyak merusak dibandingkan memperbaiki” (Majmu’ Fataawa Ibn Taimiyyah: 2/383).

  1. Memperbanyak doa

Doa merupakan amalan utama  dalam setiap hajat seorang hamba kepada Rabbnya. Kita tidak akan mampu beribadah, tanpa pertolongan dari-Nya. Berdoalah kepada Allah ﷻ, agar Allah ﷻ mempertemukan kita dengan Ramadhan, dalam kondisi sehat jasmani rohani. Sehingga bisa maksimal dalam beribadah ketika Ramadhan. Perbanyaklah berdoa sebelum dan saat bulan Ramadhan agar Allah ﷻ memberikan kemudahan untuk mendapatkan kebaikan di bulan Ramadhan yang penuh berkah.

Diantara doa yang bisa dipanjatkan  adalah yang diriwayatkan oleh Yahya bin Abi Katsir –seorang ulama tabi’in–, bahwa sebagian sahabat ketika mendekati datangnya Ramadhan mereka berdoa, “Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.” (Lathaif Al-Ma’arif, hal. 264)[4]

  1. Membiasakan diri dengan kebaikan

Sesuatu yang dilakukan dengan mendadak, biasanya hasilnya tidak masksimal. Karena manusia jadi baik, tidak bisa dilakukan secara instan. Semuanya butuh proses. Rasulullah ﷺ mengingatkan, “Siapa yang melatih diri menjaga kehormatan maka Allah akan jaga kehormatannya, siapa yang melatih diri untuk bersabar, Allah jadikan dia penyabar. Dan siapa yang merasa cukup, Allah akan memberikan kecukupan.” (H.R. Bukhari, Abu Daud, dan yang lainnya)

Umumnya, ketika kita memasuki Ramadhan, ada 3 amalan besar yang akan dirutinkan masyarakat, 1) Berpuasa di siang hari, 2) Qiyam Ramadhan (tarawih), dan 3) Membaca al-Quran (tadarusan), amalan ini butuh kesabaran[5] jadi harus dibiasakan agar terbiasa.

  1. Tekad untuk menjadikan Ramadhan kesempatan untuk berubah

Kita harus punya target. Ramadhan tahun ini harus mengubah diri kita menjadi lebih baik. Allah memberikan banyak kemudahan bagi hamba-Nya untuk beribadah selama Ramadhan. Dalam hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ bersabda, “Ketika datang Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu. (H.R. Muslim)

Pintu surga dibuka, artinya peluang besar bagi anda yang melakukan ketaatan, untuk diterima amalnya dan mengantarkannya ke dalam surga. Pintu neraka ditutup, artinya kita berharap semoga kemaksiatan yang kita lakukan, segera diampuni dan tidak mengantarkan kita ke neraka. Setan-setan dibelenggu, sehingga tidak mudah baginya untuk menggoda manusia. tidak sebagaimana ketika dia dalam kondisi lepas. Artinya, itu kesempatan terbesar bagi kita untuk berubah. Target ramadhan tahun ini menjadi lebih berkualitas. Jika sebelumnya hanya membaca setengah juz, targetkan agar yang dibaca lebih banyak.[6]

 

Penyusun:

Aisyah Qosim

Penghuni Griya Muslimah Istiqomah Bonjotan

 

Marâji’:

[1] Lathaif Al-Ma’arif. Cetakan pertama, tahun 1428 H. Ibnu Rajab Al-Hambali. Penerbit Al-Maktab Al-Islami.

[2] https://konsultasisyariah.com/27889-kultum-persiapan-menjelang-ramadhan.html

[3] https://rumaysho.com/18246-tsalatsatul-ushul-ilmu-sebelum-berkata-dan-beramal.html

[4] https://konsultasisyariah.com/27889-kultum-persiapan-menjelang-ramadhan.html

[5] Ibid

[6] Ibid

 

Mutiara Hikmah

 

اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِي إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِي مُتَقَبَّلاً

“Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.” (Lathaif Al-Ma’arif, hal. 264)

Download Buletin klik disini

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *