AYO BERQURBAN

Bismillâhi walhamdulillâhi wash-shalâtu wassalâmu ‘alâ rasûlillâh,

Pembaca yang dirahmati Allahﷻ, berqurban merupakan salah satu amalan baik dan sunnah untuk dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Allahﷻ, seperti hadits dari Asy-Sya’bi dari al-Barra’ dia berkata, Nabi bersabda: “Sesungguhnya yang pertama kali kita lakukan pada hari ini (‘idul adha) adalah mengerjakan shalat kemudian pulang dan menyembelih binatang qurban, barangsiapa melakukan hal itu, maka dia telah bertindak sesuai dengan sunnah kita, dan barang siapa menyembelih binatang qurban sebelum (shalat ied), maka sesembelihannya itu hanya berupa daging yang ia berikan kepada keluarganya, tidak ada hubunganya dengan ibadah qurban sedikitpun. Lalu Abu Burdah Bin Niyar berdiri seraya berkata;“sesungguhnya aku masih memiliki jad’ah, maka beliau bersabda, “sembelihlah namun hal itu tidak untuk orang lain setelahmu”. (H.R Bukhari no.5119).[1]

 

Manfaat Berqurban

Berqurban banyak memiliki manfaat, diantara manfaatnya adalah:

Bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah

Segala sesuatu di muka bumi ini merupakan titipan dari Allahﷻ, harta, tahta, jabatan semua bersifat  sementara dan akan hilang pada waktunya, dengan kita menyisihkan sebagian harta kita untuk berqurban, itu merupakan salah satu bentuk ungkapan rasa syukur kita kepada Allahﷻ, yang telah memberikan nikmat yang tidak terhitung banyaknya.selain itu kita akan menyadari bahwa dunia ini tidak akan berarti apa-apa jika tidak saling memberi dan menerbarkan kebaikan sekaligus memberikan manfaat kepada orang lain.

Allahﷻ berfirman dalam al-Qur’an:“(yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah hati mereka bergetar, orang yang sabar atas apa yang menimpa mereka, dan orang yang melaksanakan salat dan orang yang menginfakkan sebagian rezeki yang Kami karuniakan kepada mereka.” (Q.S. al-Hajj [22]:35).

Dari ayat di atas mengajarkan bahwa berapapun rezeki yang diberikan Allahﷻ kita sebagai manusia  patut untuk bersyukur dan terus berusaha untuk mencapai Ridha-Nya

 

Amalan yang dicintai oleh Allah

Qurban merupakan salah satu amalan yang lebih dicintai Allahﷻ, kenapa begitu? Karena orang yang melakukan qurban itu sangat jarang apalagi di hadapkan di masa sekarang. Sekarang ini banyak orang mampu secara finansial untuk bisa berqurban tetapi enggan untuk melaksanakan, tetapi sebaliknya orang yang dianggap tidak mampu secara finansial malahan berusaha untuk menabung untuk membeli hewan qurban untuk diserahkan ke masjid sekitar. Selain di cintai Allahﷻ orang yang berqurban juga akan di hormati dan akan dicintai oleh orang-orang sekitar.

Dari ‘Aisyah bahwa Rasulullah: “Tidak ada amalan yang dilakukan oleh anak Adam pada hari Nahr (Idul Adhha) yang lebih dicintai oleh Allah selain dari pada mengucurkan darah (hewan qurban). Karena sesungguhnya ia (hewan qurban) akan datang pada hari kiamat dengan tanduk, bulu, dan kukunya. Dan sungguh, darah tersebut akan sampai kepada (ridha) Allah sebelum tetesan darah tersebut jatuh ke bumi, maka bersihkanlah jiwa kalian dengan berqurban.” Ia berkata; “Dalam bab ini ada hadits serupa dari Imran bin Hushain dan Zaid bin Arqam.” Abu Isa berkata; “Hadits ini derajatnya hasan gharib, kami tidak mengetahui hadits ini dari Hisyam bin Urwah selain dari jalur ini. Dan Abul Mutsanna namanya adalah Sulaiman bin Yazid. Dan Abu Fudaik telah meriwayatkan hadits darinya.” Abu Isa berkata; “Telah diriwayatkan dari Rasulullahﷺ, Bahwasanya beliau pernah bersabda tentang qurban; “Pemiliknya akan mendapat satu kebaikan dari setiap bulunya.” Dalam riwayat lain, “Dengan setiap tanduknya.” (H.R.Tirmidzi Nomor 1413).[2]

 

Sebagai bentuk rasa cinta kepada saudara kita yang kurang mampu

Sebagai seorang muslim kita senantiasa untuk berbuat baik dan membantu saudara-saudara kita yang kurang mampu, berqurban merupakaan salah satu bentuk wujud kita mencintai atau mengungkapkan rasa kasih sayang kita kepada saudara  muslim. Allahﷻ berfirman, “Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban), agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserahdirilah kamu kepada-Nya. Dan sampaikanlah (Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)”. (Q.S. al-Hajj [22]:34).

Dari ayat diatas bisa kita ambil hikmahnya bahwa semua orang mempunyai rezeki yang telah diatur, dan setiap kebaikan pasti akan dibalas oleh Allah berkali-kali lipat, termasuk berqurban

 

Pahala yang begitu besar, dari 1 tetes darah mulai di hitung pahala yang mengalir

Semua yang ada dunia ini akan menjadi saksi tentang apa yang kita perbuat, mulai dari anggota badan seperti: tangan, kaki, mata kecuali mulut yang akan terkunci dan juga  benda yang tidak bergerak seperti batu ,daun dan lain-lain yang ada bersama kita.  pahalanya orang yang berqurban itu semuanya di hitung bahkan dari satu tetes darah sekalipun ikut di hitung sebagai pahala yang telah di kerjakan, berqurban itu hukumnya sunnah dan hanya untuk orang yang mampu untuk berqurban. Tidak ada paksaan dalam berqurban.

Rasulullah bersabda, “Tidak ada suatu amalan yang paling dicintai oleh Allah dari Bani Adam ketika hari raya Idul Adha selain menyembelih hewan qurban. Sesungguhnya hewan itu akan datang pada hari kiamat (sebagai saksi) dengan tanduk, bulu, dan kukunya. Dan sesungguhnya darah hewan qurban telah terletak di suatu tempat di sisi Allah sebelum mengalir di tanah. Karena itu, bahagiakan dirimu dengannya.” (H.R. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim).[3]

 

Menjaga silaturrahim

Berqurban  memberikan manfaat yang sangat besar salah satunya menyambung silaturrahim. dengan  berqurban akan terbentuk nilai kekeluargaan antar tetangga, kerabat dan orang-orang sekitar. Mulai dari proses penyembelihan hewan ternak yang butuh ekstra untuk mengangkat dan menjaga agar hewan yang baru disembelih tidak kabur atau lari, kerjasama tim juga sangat dibutuhkan dalam proses  pemotongan  daging, kulit, tulang. sampai mendata warga yang memang pantas untuk dibagi daging dan membagikan kepada orang-orang sekitar merupakan bentuk interaksi yang bisa memperkokoh silaturrahim agar terciptanya sebuah masyarakat yang aman, tertib dan saling gotong royong.

Allahﷻ berfirman, “Maka apakah sekiranya kamu berkuasa, kamu akan berbuat kerusakan di bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dikutuk Allah; lalu dibuat tuli (pendengarannya) dan dibutakan penglihatannya.” (Q.S. Muhammad [47]: 22-23).

Dari ayat diatas sudah jelas bahwa menjaga silaturrahim itu penting, dan bahkan ada ancaman sendiri jika memutuskan silaturrahim, dengan berqurban akan diharapkan tali silaturrahim semakin kuat dan semakin terjaga. Wa Allâhu a’lam.

 

 

Penyusun:

Nur Laelatul Qodariyah

Mahasiswa Fakultas Ilmu Agama Islam,

Universitas Islam Indonesia.

 

[1] H.R. Bukhari no. 5119. Shahih menurut ijma’ ulama.

[2] H.R.Tirmidzi no.1413. Shahih menurut ijma’ ulama.

[3] Tribun Timur, “Begitu Besar Pahala Berqurban, Mulai Tetes Darahnya Dihitung 10 Malaikat”, dikutip dari https://makassar.tribunnews.com/2015/09/23/begitu-besar-pahala-berqurban-mulai-tetes-darahnya-dihitung-10-malaikat, diakses pada hari minggu tanggal 4 juli 2021 jam 14.04

 

 

Mutiara Hikmah

 

لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ

“Dagingnya maupun darahnya tidak akan sampai kepada Allah, namun yang sampai kepada kalian adalah taqwa kalian.” (Q.S. al-Haj [22]: 37)

 

 

Download Buletin klik disini

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *