Peran Iman Bagi Kehidupan Manusia
Peran Iman Bagi Kehidupan Manusia
Bismillâhi walhamdulillâhi wash shalâtu was salâmu ‘alâ rasûlillâh,
Pengantar
Iman kepada Allah ﷻ adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah ﷻ itu benar-benar ada dengan segala nama dan sifat keagungan, dan kesempurnaannya, kemudian diakui dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata. Jadi, seseorang dapat di katakan sebagai seorang mukmin (orang yang beriman) secara sempurna apabila telah memenuhi ketiga unsur keimanan di atas, Sebab, ketiga unsur keimanan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.
Beriman kepada Allah ﷻ haruslah selalu dipegang oleh setiap orang karena iman tersebut akan menjadi landasan jelas seseorang dalam mengerjakan segala aktivitasnya serta menjadi penguat jiwa pada saat mengahadapi masalah sebagaimana firman Allah ﷻ, “Wahai orang-orang yang beriman. Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (al-Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Dan barang siapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh orang itu telah tersesat sangat jauh.”(Q.S. an-Nisâ’ [4]: 136).[1]
Peran Iman Dalam Kehidupan
Iman memegang peranan penting dalam kehidupan, tanpa iman kehidupan manusia seperti kapas yang diterbangkan angin kian kemari. Orang yang tidak beriman hidupnya akan kacau, tidak terarah, dihanyutkan oleh hawa nafsu tanpa ada tujuan yang hakiki. Iman memperbaiki kehidupan manusia yang menggunakan hukum rimba menjadi manusia yang mengetahui bahwa kehidupan mempunyai tujuan.
Peran iman bagaikan cahaya yang menerangi hati, jiwa dan jantung manusia. Kehidupan orang beriman selalu taat kepada perintah Allah ﷻ dan apabila mereka menyimpang atau melanggar peraturan yang telah Allah ﷻ tetapkan maka iman dihatinya akan mengajak dan mengarahkan mereka untuk kembali taat agar tidak terjerumus kedalam kemaksiatan dan perbuatan buruk, seperti itu peran iman dalam kehidupan.
Biologi “Iman”
Dr. Muhammad Mahmud Abdul Qadir dalam bukunya yang telah diterjemahkan oleh Rusydi Malik, dengan judul “Biologi Iman” mengatakan bahwa orang beriman akan selalu dilindungi oleh Allah ﷻ dalam segala gerak-gerik, sikap dan tindak tanduknya, hal itulah yang menjadikan orang beriman selalu merasa tenang, nyaman dan jauh dari rasa stres, takut, pesimis dan cemas sehingga orang beriman akan terhindar dari berbagai macam penyakit seperti stroke, hipertensi, diabtes dan penyakit dalam lainnya.
Dari segi ilmu biologi, tindakan manusia diatur oleh hormon yang ada dalam tubuhnya. Fungsi biologis tubuh manusia mukmin dipengaruhi oleh imannya, Imannyalah yang mengatur hormon, selanjutnya membentuk gerak tingkah laku dan akhlak manusia. Kehidupan orang beriman selalu penuh dengan rasa berserah diri kepada Alla ﷻ. Dengan begitu ketenangan dalam hati menjadi mantap, meteran hidup berada di daerah aman, simponi hidup berjalan harmonis. Keseimbangan hormon tetap netral, keserasian tubuh berjalan dengan wajar. Segala perasaan sedih dan tekanan jiwa berganti dengan kesenangan dan kegembiraan disebabkan mereka percaya bahwa dengan izin dan bantuan Allah ﷻ bagaimanapun masalah yang mereka hadapi pasti akan selesai.[2]
Iman yang kuat haruslah dimiliki oleh semua masyarakat, terkhusus para pemuda. Para pemuda dengan fisik yang masih sehat, kuat, penuh semangat, daya pikir yang masih segar, ditambah dengan kuatnya iman akan menjadikan mereka dapat menimba ilmu dan keterampilan sebanyak-banyaknya, mudah menerima pemikiran dan ide baru sehingga dengan begitu para pemuda akan menjadi pelopor perubahan bangsa dan negara untuk menjadi lebih baik.
Para pemuda harus menyadari peran mereka sebagai agent of change, moral force and sosial control selain itu keberadaan para pemuda dengan karakter yang kuat untuk membangun bangsa dan negaranya, memiliki kepribadian tinggi, semangat nasionalisme, berjiwa saing, mampu memahami pengetahuan dan teknologi untuk bersaing secara global akan menjadikan mereka generasi penerus dan pewaris terbaik bagi bangsa dan negara serta menjadi tolak ukur kualitas suatu negara di masa depan. Sebagai agent of change, moral force and sosial control para pemuda tidak cukup hanya memiliki kemampuan memahami pengetahuan dan teknologi saja, namun mereka harus mampu meningkatkan kualitas iman dan takwa (Imtak) kemudian menjadikan keduanya sebagai kekuatan penguat diri agar mampu mengontrol diri dan tidak terhempas oleh arus perkembangan zaman.[3]
Banyak manusia di zaman ini berfikiran bahwa dunia dengan segala isinya seperti harta, tahta dan wanita merupakan segalanya bagi mereka, sehingga tanpa terasa mereka diperbudak oleh dunia sepanjang hidupnya, disamping itu ada kekhawatiran dan ketakutan yang mereka rasakan bahwa mereka akan mati nantinya dan meninggalkan segala yang mereka miliki. Disinilah peran penting iman bagi kehidupan manusia, iman akan menyadarkan manusia bahwa hakikat kehidupan dunia ini sementara oleh karena itu harus banyak mempersiapkan bekal yang akan dibawa saat meninggal nanti untuk kembali kealam yang abadi yaitu akhirat. Jadi iman itu sangat penting bagi manusia khususnya bagi pemeluk agama islam agar mendekatkan kita diri kepada Allah ﷻ dan menjadi hamba yang beriman dan bertaqwa.
Cara Meningkatkan Iman
Menurut al-Qur’an, iman bukan semata-mata suatu keyakinan akan benarnya ajaran yang diberikan, melainkan iman itu sebenarnya menerima suatu ajaran sebagai landasan untuk melakukan perbuatan. Adanya iman tentu harus terus dipertahankan dan ditingkatkan, adapun cara meningkatkan iman adalah dengan meningkatkan ilmu tentang mengenal Allah ﷻ yang mencakup 4 perkara:
- Beriman kepada adanya Allah ﷻ
- Beriman kepada rububiyah Allah ﷻ, yaitu Dia-lah yang satu-satunya yang menyandang hak rububiyah (menciptakan, mengatur dan memberi rezeki kepada seluruh mahluk-Nya)
- Beriman kepada uluhiyah-Nya, yakni Dialah satu-satunya yang berhak diibadahi
- Beriman kepada asma dan sifat-Nya (nama dan sifat Allah ﷻ)
Semakin tinggi ilmu pengetahuan seseorang terhadap Allah ﷻ dan kekuasaan-Nya, maka semakin bertambah tinggi iman dan pengagungan serta takutnya kepada Allah ﷻ, merenungkan ciptaan Allah ﷻ, keindahannya, keanekaragamannya, kesempurnaannya, senantiasa meningkatkan ketaqwaan dan meninggalkan maksiat kepada-Nya.
Dengan terus meningkatnya iman akan memberikan pengaruh besar bagi kehidupan manusia seperti menimbulkan ketenangan jiwa, seseorang dengan iman yang kuat pasti dalam menjalani hidupnya akan selalu diliputi rasa tenang dan nyaman semua itu karena dia percaya bahwa apapun masalah yang dihadapinya pasti akan selesai dengan izin dan bantuan Allah ﷻ.
Kemudian dengan meningkatnya iman maka rasa kasih sayang kita kepada sesama juga akan meningkat dengan begitu akan memperkuat tali persaudaraan, seseorang dengan iman kuat akan selalu menggantungkan hidupnya kepada Allah ﷻ semata sehingga tidak akan pernah bergantung dengan sesama manusia lainnya, iman yang dimiliki seseorang tanpa disadari dapat menjadikannya kuat dalam menjalani hidupnya, baik ketika mencari nafkah, mengejar impian dan amalan baik lainnya karena muncul kepercayaan bahwa apa yang dilakukannya merupakan perbuatan yang benar bahkan dapat membantu orang lain. Wallâhu A’lam bish shawwâb.[]
Penyusun:
Ghifari Ahmad Dzaky
[1] Azqiara, ‘Pengertian Iman, Islam Dan Ihsan’, IDpengertian.Com (2020)
[2] Ari Cahya Pujianto, ‘Pentingnya Iman Dalam Kehidupan Sehari-Hari’, Islampos.Com (November 2017)
[3] Zainal Abidin, ‘Peran Iman Dan Takwa Dalam Pembangunan Kepemudaan’, Radarsulteng.id (Palu, 2020)
Mutiara Hikmah
Nabi ﷺ bersabda,
لَا تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ
“Janganlah engkau remehkan suatu kebajikan sedikitpun, walaupun engkau bertemu dengan saudaramu dengan wajah yang ceria/bermanis muka”. (H.R. Muslim no. 2626)