SPIRITUAL CAPITAL DALAM MENGARUNGI HIDUP
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن تَتَّقُواْ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّكُمۡ فُرۡقَانٗا وَيُكَفِّرۡ عَنكُمۡ سَئَِّاتِكُمۡ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡۗ وَٱللَّهُ ذُو ٱلۡفَضۡلِ ٱلۡعَظِيمِ ٢٩
“Hai orang-orang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepadamu Furqaan. Dan kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar” (QS Al-Anfal:29)
Dalam hidup ini sudah semestinya kita mempunyai modal untuk menjalaninya. Konsep spiritual capital mengubah pandangan kita bahwa modal adalah hal yang tidak hanya berhubungan dengan materi semata. Selain itu sebagian kita juga sudah familiar dengan modal financial, modal intelektual, modal networking dan lain sebagainya. Tetapi yang tidak kalah penting dalam mengarungi hidup yang penuh ujian dan cobaan ini, diperlukan juga spiritual capital. Spritual Capital (Modal Spiritualitas) bisa diartikan yaitu menjadikan nilai – nilai positif / nilai agama untuk memperoleh kebaikan dunia maupun akhirat. Beruntunglah bagi umat islam karena sebaik-baiknya modal yang umat islam miliki adalah Islam dan Allah .
Modal Allah ini berarti mengikut sertakan Allah dalam setiap sendi – sendi kehidupan didunia maupun untuk memperoleh akhirat. Modal inilah yang tidak dimiliki oleh umat agama lain. Tapi ironisnya banyak dari umat islam sendiri, sadar ataupun tidak sadar, mengabaikan modal ini bahkan tidak mengetahuinya. Yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah dalam bentuk apa modal spiritual itu? Spritual capital dalam islam tidak lain dan tidak bukan adalah Taqwa.
Sebagaimana firman Allah: “Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengaruniakan kepadamu furqan (petunjuk yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang bathil atau boleh dimaknakan dengan pertolongan)” (QS al-Anfal: 29). Spiritual capital ini sangat penting karena semua aktivitas hidup ini sejatinya diatur oleh Allah. Jika modal taqwa ini sudah dimiliki maka InsyaAllah kebahagaian dunia dan akhirat akan didapat.
Untuk membangun Spiritual capital diperlukan usaha yaitu mendekatkan diri kepada Allah dengan menjalankan segala perintahNya dan menjauhkan segala laranganNya. Mulailah dengan melakukan hal-hal wajib seperti sholat 5 waktu, puasa, zakat, shodaqoh setelah itu ditambah dengan amalan-amalan sunnah seperti sholat tahajud, sholat dhuha, puasa senin kamis dan lain sebagainya. Banyak sekali testimony dari mereka yang telah mengamalkan ibadah tersebut kemudian Allah permudah segala urusannya. Sungguh beruntung umat islam ini, ketika kita merasa kesulitan rizqi, maka Allah memperintahkan kita untuk sholat dhuha dan sedekah sebagai jalan keluar, sebagaimana firman Allah: “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rizqi) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (QS al-Baqarah 245) .
Ketika kita mempunyai hajat Allah memberi jalan keluar yaitu sholat Hajad dan sholat tahajud. Allah sudah menyediakan segala sesuatu kebutuhan hambanya. Semua itu Allah berikan bagi mereka yang bertaqwa kepada Allah dengan menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya.
Jika spiritual capital ini sudah didapatkan maka Allah memberikan banyak sekali jaminan bagi kita. Mungkin selama ini kita terus mencari jaminan akan masa depan kita, rizqi, usaha, jodoh, kesehatan bahkan bisnis sekalipun, tetapi sering sekali lupa akan jaminan yang Allah berikan. Kita cenderung mencari jaminan yang berupa duniawi. Seolah – olah jaminan itulah yang akan menolong pada suatu saat nanti. Padahal belum tentu, kita sering sekali lupa bahwa Sebaik-baiknya jaminan adalah jaminan Allah. Jaminan yang tak mungkin Allah ingkari, jaminan yang diberikan kepada siapa saja yang selalu mendekatkan diri kepadaNya. Berikut adalah jaminan bagi mereka yang bertaqwa kepada Allah.
Terhindar Dari Api Neraka
Inilah jaminan terbesar dan yang paling diidam – idamkan umat islam yaitu terhindar dari api neraka dan memperoleh surga. Sebagaimana firman Allah: “Akan tetapi orang yang bertaqwa kepada Tuhannya, bagi mereka Syurga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya.” ( QS Ali Imran: 198).
Mendapat Rizqi Yang Tidak Terduga
“Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, niscaya Allah akan memberikan rizqi kepada kalian, seperti Allah memberikan rizqi kepada seekor burung. Ia pergi (dari sarangnya) di pagi hari dalam keadaan perut yang kosong (lapar), dan kembali (ke sarangnya) di sore hari dalam keadaan perut yang penuh (kenyang)”. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, At-Tirmidzi, An-Nasa-i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dalam Shahih-nya, dan Al-Hakim. Alangkah beruntungnya orang-orang seperti ini. Bagi orang – orang yang memiliki spiritual capital dengan taqwanya maka rizqinya dijamin oleh Allah. Tidak pernah merasa gelisah untuk urusan rizqi karena yakin bahwa Allah yang akan menjamin rizqinya, baik untuk dirinya sendiri dan keluarganya. Selain itu yakin rizqi yang Allah berikan itu tidak terduga – duga dan direncanakan. Sebagaimana firman Allah : “Dan akan diberi rizqi sekira-kira tidak diketahui dari mana sumbernya.” (QS al-Thalaq: 3).
Dipermudahkan Segala Urusan
Setiap manusia yang hidup didunia ini pasti mempunyai urusannya masing – masing. Baik urusan pribadi maupun urusan keluarga, urusan kerja, bisnis, belajar, usaha dan lain sebagainya. Hidup ini terkadang terlalu disibukkan dengan urusan yang bersifat duniawi. Hanya sedikit orang yang disibukkan dengan urusan akhiratnya. Sehingga untuk urusan duniawi ini, banyak dari kita mencurahkan segala yang ada mulai dari energi, harta, waktu, relasi dan lainnya agar urusan itu dapat diselesaikan. Namun lagi lagi beruntunglah orang-orang yang bertaqwa. Bagi mereka yang bertaqwa Allah permudahkan segala urusannya. Sebagaimana firman Allah: “Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya.” (QS al-Thalaq: 4). Allah berfirman bahwa setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Lalu yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana memperoleh kemudahan dan terlepas dari kesusahan. Jawabannya adalah Taqwa. Sebagimana firman Allah: “ Dan barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya.
Memegang Kekuasaan dan Kepemimpinan
Fenomena yang terjadi di dunia muslim saat ini adalah jumlah umat islam yang begitu besar dan terus tumbuh tetapi seperti tidak ada kekuatan untuk melawan orang – orang kafir yang terus menerus menindas kaum muslimin. Coba kita lihat Palestina, Suriah, Pakistan, Irak, negara timur tengah, yang notabennya adalah negara muslim. Negara tersebut dibuat kacau oleh orang – orang kafir. Ekonomi, pemerintahan, militer, sosial, budaya mengalami ketidakstabilan di negara tersebut. Jangan lupa juga Indonesia, negara dengan jumlah umat islam terbesar didunia masih banyak memiliki masalah-masalah fundamental .Padahal firman Allah mengatakan bahwa umat islam adalah sebaik – baiknya umat. Dunia ini juga diwariskan kepada umat islam, bukan kepada umat yang lain. Lalu apa yang salah dari ini semua. Ini semua
karena umat islam itu sendiri yang tidak bertaqwa kepada Allah: “ Sesungguhnya bumi ini adalah kepunyaan Allah, dipusakakannya kepada sesiapa yang dikehendakiNya dari hamba-hambaNya dan kesudahan yang baik bagi orang-orang yang bertaqwa.” (QS al-A’raf: 128). Seharunya kitalah yang memegang tampuh kekuasaan dunia ini karena Allah sudah berfirman seperti itu. Coba kita lihat kejayaan umat islam terdahulu. Muhammad Al fatih yang mampu menaklukkan konstantinopel, dinasti Abassiyah dan Umayyah yang mampu membangun peradaban dan ilmu pengetahuan, serta khalifah Umar Ibn Khattab dimana wilayah islam mencapai Afrika bahkan Eropa. Semua itu karena mereka mempunyai modal yang sama yaitu spiritual capital berupa keimanan dan ketaqwaan kepada Allah.
Penutup
Wahai umat islam sudah seharusnya kita mempunyai spiritual capital dalam hidup ini berupa ketaqwaan kepada Allah. Jika modal tersebut sudah dimiliki maka jangan takut mengarungi hidup ini. Allah sudah memberikan jaminan bagi mereka yang bertaqwa kepadaNya. Karena sebaik – baiknya modal adalah modal islam dan Allah. Dan sebaik – baiknya jaminan adalah jaminan Allah. Maka keberuntunganlah bagi mereka yang memiliki itu semua.
Ramadhan Achmad
Teknik Industri 2012
Mutiara Hikmah
Dari Abu Ya’la, Syaddad bin Aus a, dari Rasulullah `,,,, beliau telah bersabda: “Sesungguhnya Allah mewajibkan berlaku baik pada segala hal, maka jika kamu membunuh hendaklah membunuh dengan cara yang baik dan jika kamu menyembelih maka sembelihlah dengan cara yang baik dan hendaklah menajamkan pisau dan menyenangkan hewan yang disembelihnya”.(HR Muslim, No. 1955)