Pola Hidup Sehat
Pola Hidup Sehat
Bismillâhi wal hamdulillâhi wash shalâtu was salâmu ‘alâ rasûlillâh,
Sedikit sedikit sakit, terus apakah Islam memperhatikan dan menjaga kesehatan manusia? Mungkin kalimat ini banyak muncul di sebagian besar benak umat Islam pada umumnya. Melalui buletin ini mudah mudahan dapat berbagi informasi tentang betapa Islam menganjurkan kepada seluruh manusia untuk menjaga kesehatannya, salah satunya dengan menjaga pola makan yang baik dan benar serta olah raga yang tertib.
Al-Qur’an diturunkan sekitar 14 abad yang lalu, dan kita ketahui bahwa seluruh isi al-Qur’an dapat di pastikan tidak ada yang bertentangan dengan alam dan manusia pada khusunya. Kita ketahui pula bahwa al-Qur’an diturunkan kepada manusia (hamba) yang (ummiy) atau seseorang yang tidak bisa membaca dan tidak pula bisa menulis, yaitu Muhammad `. Dengan ini tentu menambah keyakinan kita selaku umatnya bahwa al Qur’an bukan karangan dari Muhamad, tetapi merupakan wahyu yang diturunkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tuhan semesta alam.
Makanlah Makanan yang Halal lagi Baik.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (yang artinya), “Wahai sekalian manusia makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah mengikuti langkah langkah setan. Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi kalian. (Q.S. al-Baqarah [2]: 168).
Dari ayat diatas sangat jelas bagi kita bahwa Allah memerintahkan kepada seluruh manusia untuk mengonsumsi makanan bukan hanya yang halal tetapi juga Thayyib ( baik). Kalau kita merujuk para mufassir salah satunya adalah Tafsir Ibnu Katsir, beliau berpendapat bahwa Thayyib adalah sesuatu yang baik, tidak membahayakan tubuh dan akal/ fikiran[1].
Syaikh Abdurrahman as’sa’di, berpendapat dalam Tafsir as Sa’di, bahwa makna kata الحلال yaitu segala sesuatu yang tidak membahayakan, dan itu adalah segala sesuatu yang Allah izinkan untuk dimanfaatkan. Kata الطيب yaitu sesuatu yang suci, tidak najis, dan tidak menjijikkan yang tidak disukai oleh jiwa.[2]
Kebanyakan kita pada umumnya banyak yang lupa atau bahkan kurang memahami tentang kata thayyib tersebut, kebanyakan dari kita hanya yang penting halal, sehingga konsep baik itu sendiri terlupakan.
Mengapa Allah menggandengkan kata halal dengan thayyib dalam hal makanan? Karena tidak selamanya yang halal itu baik, di zaman sekarang ini banyak makanan yang secara dzatnya halal, tetapi secara kesehatan makanan tersebut tidak baik untuk di konsumsi, oleh karena itu Allah menganjurkan makanan yang halal dan juga baik. Apalagi di era globalisasi seperti zaman sekarang ini, banyak makanan dan minuman yang siap saji, semua makanan serba cepat dan instan, membuat kita harus pandai memilah dan memilih tentunya, mana makanan yang halal dan juga baik.
Banyak diantara kita yang kurang teliti dan cermat tentang makanan yang kita makan sehari hari, kebanyakan hanya fokus pada yang penting halal dan melupakan apakah makanan itu baik atau tidak untuk badan kita. Banyak makanan dan minuman yang beredar di sekitar kita, makanan itu halal dari sisi dzat nya, tetapi tidak thayyib untuk dikonsumsi oleh kita.
Salah satu contohnya adalah minuman dalam kemasan yang mengandung pemanis buatan dan juga pengawet. Makanan dan minuman tersebut bisa bertahan hingga berbulan bulan bahkan bertahun tahun. Makanan yang siap saji dan yang mengandung pengawet dan pemanis buatan itu, secara dzat nya halal, tetapi secara kebaikan dan gizi makanan tersebut tidak thayyib. Hal ini kalau kita konsumsi setiap hari tanpa kita sadari, kita sudah menumpuk bahan bahan yang tidak baik dalam tubuh kita, yang nantinya dalam jangka Panjang bisa membuat tubuh kita menjadi rusak dan sakit.
Dalam ayat yang lain Allah Subhanahu wa Ta’ala, menegaskan kepada kita untuk memakan makanan yang baik. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 172 (yang artinya) “Hai orang orang yang beriman, makanlah diantara rizki yang baik baik yang kami berikan kepada mu, dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar benar hanya kepada allah kamu menyembah. (Q.S. al-Baqarah [2]: 172).
Menjaga Kebersihan Diri.
Seperti yang kita tahu, bahwa Rasulullah ` sangat menjaga kesehatannya, salah satunya beliau selalu menjaga kebersihan, karena kebersihan adalah bagian dari iman itu sendiri. Mari kita menengok sejenak ke belakang pada masa hidup Rasulullah `. Kita tahu bersama bahwa Rasul hanya pernah mengalami sakit 2 kali, pertama, pada saat beliau di racun oleh Zainab binti al Harits, dan yang kedua beliau sakit ketika menjelang wafat. Ini sangat luar biasa. Harusnya kita selaku umatnya mengikuti pola hidup yang diajarkandan di lakukan oleh Nabi kita.
Apa yang di lakukan oleh Rasul semasa hidupnya? Mari kita tengok sejenak. Rasulullah ` selalu menjaga kebersihan. Beliau selalu membiasakan hidup bersih, mulai dari mencuci tangan, bersiwak, menjaga wudlu, mandi, bersuci setelah buang air besar dan air kecil. Ini menunjukan bahwa pola hidup nabi sangat menjaga kebersiahan. Rasul sadar betul bahwa pangkal dari kesehatan adalah kebersihan.
Makan Makanan Yang Halal dan Baik.
Kita juga tau betul bahwa Rasulullah ` selalu memakan makan yang halal dan baik, salah satu makanan Rasulullah ` adalah madu dan kurma, buah buahan serta sayur sayuran. Ini menunjukan bahwa pola hidup nabi sangat menjaga kesehatan dan pola makan.
Tidak Melupakan Berolahraga.
Salah satu olahraga yang dilakukan oleh Rasulullah ` ialah “lari”. Dalam hadts yang diceritakan oleh Aisyah i, “Rasulullah ` mendahuluiku, kemudian aku mendahului beliau, begitulah seterusnya. Hingga saat badanku sudah gemuk, kami pernah berlomba dan beliau yang memenangkan perlombaan itu. Kata beliau “kemenangan kali ini adalah balasan atas kekalahan yang lalu.” (H.R. Ahmad dan Abu Daud).
Hadits ini bercerita tentang perlombaa lari antara Nabi dan istrinya aisyah i. Ini menunjukan bahwa beliau rajin berolahraga. Kita sudah seharusnya sebagai umatnya rajin berolahraga, karena dengan berolah raga badan kita menjadi fit dan selalu diberi kesehatan dan jiwa yang kuat.
Selain berlari Rasul juga gemar “memanah” banyak hadits yang berkisah tentang ini salah satunya adalah hadits shahih yang diriwayatkan oleh imam Bukhari. “Lemparlah panahmu itu dan saya bersama kamu sekalian”. (H.R. Bukhari). Dalam hadits lain Rasulullah ` pernah bersabda, “Kamu harus belajar memanah, karena memanah itu termasuk dari sebaik baik permainan.” (H.R. al-Bazzar dan Thabrani).
Banyak diantara kita yang melupakan olahraga, olahraga dianggap sebagian besar orang sebagai suatu kegiatan yang kurang bermanfaat, padahal dibalik olahraga tersimpan hal hal positif yang bermanfaat buat tubuh kita. Ada pepatah yang mengatakan banyak orang yang menghabiskan waktunya untuk mencari uang, setelah itu mereka menghabiskan uang itu untuk pengobatanya. Banyak diantara kita yang sibuk menghabiskan waktunya untuk bekerja, bahkan mereka lupa untuk berolahraga, setelah mulai sakit baru terasa, betapa pentingnya melakukan hidup sehat dengan berolahraga.
Dalam hadits yang lain Rasulullah ` pun gemar berenang dan berkuda. Salah satunya adalah hadits yang di riwayatkan oleh Imam Muslim, “Sesungguhnya Rasulullah pernah mengadakan pacuan kuda dan memberi hadiah kepada pemenangnya. (H.R. Muslim)
Subhanallâh walhamdulillâh, ternyata Rasulullah ` sudah mencontohkan dan mengajarkan perilaku hidup sehat sejaka 14 abad yang lalu. Beliau mengajarkan untuk hidup seimbang, antara ruhaniah dan kebutuhan fisik. Mari kita semakain bersemangat lagi untuk terus mengikuti dan mengamalkan sunnah sunnah yang nabi ajarkan, mudah mudahan rahmat dan berkah Allah l selalu menyertai kita. Âmîn.[]
Irwanto, M.Pd
Prodi Manajemen Pendidikan Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
[1] Imam Ibnu Katsir. Tafsir Al-Qur’an al ‘Adhim. Beirut: Dar Ihya’ al-Kutub al-Arabiyyah. Jilid I, hal. 253 https://islam.nu.or.id/post/read/112683/makna–halalan-thayyiban–dalam-al-qur-an
[2] https://tafsirweb.com/650-quran-surat-al-baqarah-ayat-168.html
Mutiara Hikmah
Rasulullah ` berdoa,
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ
“ Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya kenikmatan yang telah Engkau berikan, dari berubahnya kesehatan yang telah Engkau anugerahkan, dari siksa-Mu yang datang secara tiba-tiba, dan dari segala kemurkaan-Mu ” (H.R. Muslim no. 2739).
Download Buletin klik disini